Bayangkan, suatu hari nanti produk peralatan rumah tangga buatan Indonesia tidak hanya memenuhi rak-rak supermarket di Jakarta atau Surabaya, tetapi juga dipajang di pusat perbelanjaan megah di Dubai, Tokyo, hingga New York.
Semuanya dikemas dengan desain elegan, kualitas premium, dan label “Made in Indonesia” yang membuat bangga.
Kini, mimpi itu mulai mendapat jalannya. Salah satu motor penggeraknya adalah PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE)—perusahaan yang tak hanya menjual produk rumah tangga, tetapi juga memimpin gerakan besar yang bisa mengubah peta industri ini di masa depan.
Langkah strategis itu bernama Indonesia Houseware Association (IHA), dan Homeco Living berada di garis depan sebagai inisiator sekaligus anggota pendiri.
PT Homeco Victoria Makmur Tbk (.Homeco Living.) kode emiten LIVE. Berdiri sejak 2012, perusahaan ini telah tumbuh menjadi pemimpin pasar di Indonesia dalam kategori peralatan rumah tangga, alat tulis, mainan anak, dan tekstil.
-
Produk-produk mereka meliputi peralatan dapur, peralatan memasak, stationery, tisu basah, tas, mainan anak-anak, dan peralatan rumah tangga berbahan plastik melalui anak usaha PT Trisinar Indopratama (merek: Technoplast).
-
Jaringan distribusi kuat—sembilan angka—mereka menjangkau lebih dari 40.000 titik penjualan di seluruh Indonesia.
-
Pada Februari 2024, Homeco Living resmi menjadi perusahaan publik dengan kode saham LIVE di Bursa Efek Indonesia.
2. Transformasi Saham LIVE: Angka yang Bercerita
Kita lihat dulu performa keuangannya—karena uang bicara, dan Warren Buffett adalah pendengar yang cermat:
-
Harga saham (per 8 Agustus 2025): berkisar IDR 189—190 per lembar.
-
Market Cap perusahaan sekitar Rp 858–873 miliar
-
Revenue TTM (Trailing Twelve Months): sekitar Rp 291,7 miliar; Laba bersih TTM: Rp 17,07 miliar
-
Valuasi: P/E ~51–60×; P/S ~3×
-
Margin: Gross margin ~44%; net profit margin ~5.85 %
-
Volatilitas: pergerakan mingguan ~8 %, tidak terlalu ekstrem dibanding rata-rata industri dan pasar
-
Riwayat harga: tertinggi tahun lalu mencapai IDR 330, sedangkan terendahnya sekitar IDR 107
Secara sederhana: Homeco Living adalah perusahaan kecil-menengah, masih tumbuh, dengan margin terbatas dan valuasi cukup tinggi—tanda masih banyak harapan tertanam di dalamnya.
3. Momentum IHA: Langkah Strategis untuk Masa Depan Industri
Pada tanggal 6 Agustus 2025, di ajang IGHE 2025, Homeco Living ikut meluncurkan Indonesia Houseware Association (IHA)—sebuah asosiasi baru yang bertujuan menyatukan pemangku kepentingan industri rumah tangga nasional
-
Sjamsoe Fadjar, Komisaris Utama Homeco Living, memprakarsai asosiasi ini sekaligus menjabat Ketua, memberikan perusahaan posisi kepemimpinan aktif dalam mencipta masa depan industri
-
Menurut beliau, IHA adalah jawaban strategis terhadap perubahan ekonomi—kelas menengah tumbuh, e-commerce berkembang pesat, dan konsumen mulai peduli pada desain, kualitas, makna produk
-
Asosiasi ini bertujuan memperkuat daya saing, inovasi, kolaborasi lintas sektor dan internasional, serta keikutsertaan dalam penyusunan kebijakan dan membuka panggung global bagi produk Indonesia
-
IHA pun telah merumuskan peta jalan internasional, seperti kolaborasi jangka panjang dengan IGHE Indonesia, rencana ikut IGHE Rusia, Vietnam, CHWE Shenzhen, dan membangun paviliun Indonesia di berbagai pameran global
-
Homeco Living bergandengan bersama pelaku besar lain seperti ITC Group, Bolde, Doremi Retail, Chaoyu Expo, membentuk struktur komite yang transparan dan inklusif
4. Analogi Buffett: Investasi Bukan Hanya soal Laporan Keuangan
Warren Buffett sering berkata: “invest in leaders with integrity and vision”. Homeco Living bukan hanya mencetak angka, tapi juga membangun industri. Ini seperti memilih kereta api yang bukan sekadar bergerak cepat (laba), tetapi juga berada di rel yang kokoh (ekosistem industri).
Apa yang membuat saya tertarik?
-
Kepemimpinan proaktif: Sjamsoe Fadjar tidak hanya duduk dan menunggu, tapi menjadi motor lahirnya asosiasi IHA—ini mengambil risiko dan menunjukkan visi jangka panjang.
-
Dukungan terhadap standarisasi kualitas: Industri perlengkapan rumah tangga memang rawan fragmentasi kualitas; IHA bisa jadi instrumen meredam hal ini.
-
Momentum globalisasi: Rencana partisipasi di IGHE Rusia, Vietnam, Shenzhen membuka peluang ekspor dan branding “Made in Indonesia.”
Tantangan yang harus dicermati:
-
Valuasi tinggi (P/E ~50–60×) berarti pasar menaruh ekspektasi besar. Tidak tercapai, harga bisa anjlok.
-
Margin sempit → jika terjadi tekanan biaya atau persaingan harga, profit bisa mengecil.
-
Skala perusahaan masih kecil dibanding industri global—risk management sangat penting.
5. Kesimpulan: Pelajaran bagi Investor Pemula
Jika Anda baru belajar investasi dan membaca artikel ini, ingat tiga hal penting ala Buffett:
-
Kenali perusahaan, bukan hanya angka
Homeco Living: siapa mereka, apa produknya, siapa yang memimpinnya—semua penting. -
Nilai lebih dari laporan keuangan
IHA menunjukkan bahwa mereka berinvestasi dalam masa depan industri—strategi yang matang, bukan sekadar mengejar laba jangka pendek. -
Harga bukan jaminan masa depan
Harganya mahal sekarang, tapi jika cita-citanya sukses—mengangkat standar, memperluas pasar—nilai jangka panjang bisa lebih tinggi.
Referensi:
-
Profil & produk Homeco Living (produk rumah tangga, alat tulis, mainan, tekstil, Technoplast) dan listing di BEI: homeco.co.id+1
-
Data saham LIVE (harga ~Rp189–190, market cap ~Rp858–873 miliar, revenue & laba TTM, margin, valuasi, volatilitas): StockAnalysisSimply Wall StTradingView
-
Peluncuran IHA, peran Sjamsoe Fadjar, visi misi asosiasi, roadmap global: PR NewswireHeaptalkIDX
0Komentar