Perdagangan bursa saham Indonesia pada Selasa, 24 September 2025 kembali diwarnai pergerakan menarik dari aksi investor asing. Berdasarkan data Stockbit Sekuritas, terjadi perbedaan mencolok antara saham yang dilepas asing (net sell) dan saham yang justru dikoleksi (net buy) hingga sesi perdagangan siang.
BUMI Jadi Saham Paling Banyak Dilepas Asing
Di sisi penjualan, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tercatat sebagai saham dengan net foreign sell terbesar, mencapai 953,19 juta saham. Jumlah ini jauh mengungguli saham lain, dengan total penjualan asing sebesar 3,41 miliar saham berbanding pembelian 2,46 miliar saham.
Posisi kedua ditempati oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan net sell 108,34 juta saham. Sementara saham teknologi lain, PT WIR Asia Tbk (WIRG), juga dilepas asing hingga 74,08 juta saham.
Selain itu, beberapa saham big caps turut masuk daftar jual asing seperti:
-
ANTM (Aneka Tambang): net sell 41,09 juta saham
-
ADRO (Adaro Energy): net sell 14,92 juta saham
-
AMRT (Alfamart): net sell 14,48 juta saham
Saham sektor properti dan energi seperti CARS, SMIL, DEWA, dan GZCO juga tercatat di radar pelepasan asing.
Asing Ramai-Ramai Borong GIAA
Berbanding terbalik, di sisi pembelian, investor asing justru ramai-ramai masuk ke saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Saham emiten penerbangan pelat merah ini mencatat net foreign buy terbesar, yakni 185,26 juta saham. Total pembelian asing mencapai 186,40 juta saham, sementara penjualan hanya sekitar 1,13 juta saham.
Emiten tambang timah, PT Timah Tbk (TINS), juga masuk dalam daftar dengan net buy mencapai 61,15 juta saham. Saham sektor pertambangan lain seperti BRMS (Bumi Resources Minerals) dan ENRG (Energi Mega Persada) pun ikut diburu asing.
Beberapa saham sektor properti dan konstruksi juga masuk daftar beli asing, antara lain:
-
LPKR (Lippo Karawaci): net buy 21,81 juta saham
-
BMTR (Global Mediacom): net buy 20,59 juta saham
-
GPRA (Perdana Gapura Prima): net buy 17,73 juta saham
Menariknya, saham perbankan besar seperti BBRI dan BRIS juga terlihat masuk radar beli asing, meskipun volumenya relatif lebih kecil dibanding saham komoditas dan aviasi.
Pola Pergerakan Asing: Sektor Komoditas dan Aviasi Jadi Magnet
Dari data ini terlihat bahwa asing tengah melakukan rotasi portofolio. Beberapa sektor besar seperti pertambangan batubara (BUMI, ADRO, ANTM) dan ritel (AMRT) justru dilepas, sementara sektor aviasi (GIAA), logam (TINS, BRMS), dan energi (ENRG, COIN, BIPI) menjadi sasaran akumulasi.
Fenomena ini mengindikasikan bahwa investor asing mungkin sedang mengantisipasi tren global, terutama terkait:
-
Harga komoditas energi yang mulai fluktuatif
-
Prospek industri penerbangan yang semakin cerah pasca pemulihan ekonomi
-
Sektor properti dan konstruksi yang dinilai undervalued
Data transaksi asing per 24 September 2025 menunjukkan kontras yang tajam. BUMI menjadi saham paling ditinggalkan asing, sementara GIAA justru jadi primadona di sesi perdagangan siang. Pergerakan ini patut dicermati investor ritel, karena seringkali menjadi sinyal awal perubahan tren jangka pendek di bursa.
Referensi Data
-
Data transaksi asing diambil dari laporan Top 20 Net Foreign Sell & Buy Midday, 24 September 2025.
-
Informasi pergerakan saham berdasarkan catatan volume Net Foreign Sell dan Net Foreign Buy di Bursa Efek Indonesia (BEI).
-
Analisa tambahan disusun berdasarkan tren sektor yang dominan dalam daftar jual dan beli asing per 24 September 2025.
0Komentar