Ilustrasi Produk dari WIRG Asia - Analisa Saham WIRG

Beberapa hari terakhir Saham WIRG atau PT WIR Asia Tbk mengalami pergerakan harga naik yang cukup signifikan dan menimbulkan pertanyaan. Kenapa Saham WIRG Naik Tajam? Ada issue Apa? 

Artikel ini akan membahas hal yang berkaitan dengan issue Saham WIRG.

Pada tahun 2022, PT WIR Asia Tbk (WIRG) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Sejak saat itu, nama emiten teknologi berbasis augmented reality ini makin dikenal, apalagi karena digadang-gadang sebagai pionir metaverse asal Indonesia.

Tapi setelah lebih dari 2 tahun pasca-IPO, muncul pertanyaan yang relevan bagi investor lama maupun calon investor baru: "Apa kabar keuangan WIRG sekarang?" Dan yang lebih penting: "Apakah saham WIRG masih layak dikoleksi?"

Yuk kita bedah Analisa Fundamental WIRG khususnya dari sisi keuangan secara lengkap dari data faktual yang ada.


Dana IPO: Rp416,11 Miliar Masuk, Sisa Rp21,4 Miliar Masih Mengendap

WIRG memperoleh pernyataan efektif dari OJK pada 4 April 2022 dan berhasil mengantongi dana IPO bruto sebesar Rp431,8 miliar. Setelah dikurangi biaya emisi Rp15,7 miliar, dana bersih yang diperoleh mencapai Rp416,11 miliar.

Lalu bagaimana penggunaan dana IPO tersebut?

  • Rp335,3 miliar digunakan untuk belanja modal dan modal kerja perusahaan anak.

  • Rp30,7 miliar untuk belanja modal langsung WIRG.

  • Rp27,9 miliar untuk modal kerja WIRG sendiri.

  • Sisa penggunaan lain sebesar Rp585 juta.

Total penggunaan hingga saat ini mencapai Rp394,68 miliar.

Artinya, hingga akhir Juni 2025, masih ada sisa dana IPO sebesar Rp21,42 miliar, yang kini ditempatkan sebagai deposito berjangka di CIMB Niaga dengan bunga 2,5% per 3 bulan.

Ini menunjukkan bahwa WIRG masih punya ruang finansial cadangan dari hasil IPO — dan ini positif karena memberi fleksibilitas ekspansi atau penopang likuiditas bila dibutuhkan.


Neraca Keuangan 2024: Aset Tumbuh, Ekuitas Solid

Berdasarkan data kuartal 4 tahun 2024, posisi neraca WIRG terbilang cukup kokoh:

  • Total Aset: Rp1,44 triliun

    • Aset Lancar: Rp795,63 miliar

      • Termasuk Kas dan Setara Kas sebesar Rp118,5 miliar

      • Piutang Usaha: Rp556,92 miliar (sangat besar, perlu diperhatikan ke depannya)

      • Persediaan: Rp1,59 miliar

    • Aset Tidak Lancar: Rp644,2 miliar (terdiri dari aset tetap dan lainnya)

  • Total Liabilitas: Rp632,15 miliar

    • Liabilitas Jangka Pendek: Rp483,18 miliar

    • Liabilitas Jangka Panjang: Rp148,96 miliar

  • Total Ekuitas: Rp743,04 miliar

    • Termasuk saldo laba ditahan sebesar Rp215,32 miliar

Dengan struktur ini, rasio utang terhadap ekuitas (DER) berada di level 1x — artinya utang perusahaan seimbang dengan modal sendiri. Ini tergolong sehat, terutama untuk sektor teknologi yang seringkali modal-intensif.


Rasio Profitabilitas: ROE 10%, NPM Masih Tipis

Dari sisi rasio keuangan, mari kita cermati lebih detail:

RasioNilai
ROA (Return on Assets)5%
ROE (Return on Equity)10%
NPM (Net Profit Margin)3%
OPM (Operating Profit Margin)4%
Gross Profit Margin11%
Total Asset Turnover2x

Return on Equity (ROE) yang mencapai 10% menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memberikan imbal hasil 10% atas modal yang ditanamkan pemegang saham. Ini angka yang cukup baik.

Namun, Net Profit Margin (NPM) hanya 3% — artinya dari setiap Rp100 pendapatan, hanya Rp3 yang menjadi laba bersih. Margin ini masih tergolong tipis, menandakan efisiensi atau pricing power WIRG perlu ditingkatkan.


Arus Kas: Operasi Positif, Tapi Investasi Tekan Likuiditas

Data arus kas memberikan gambaran lebih jujur tentang "kesehatan napas" sebuah bisnis:

  • Kas dari Aktivitas Operasi: Rp63,74 miliar (positif — ini sinyal bagus)

  • Kas dari Aktivitas Investasi: Rp(160,10) miliar (negatif — berarti banyak digunakan untuk ekspansi atau akuisisi aset)

  • Kas dari Aktivitas Pendanaan: Rp91,48 miliar (positif — kemungkinan berasal dari utang atau penerbitan saham baru)

  • Kenaikan (penurunan) bersih kas: Rp(4,87) miliar

  • Saldo kas akhir periode: Rp123,37 miliar

Meskipun kas dari operasional positif, aktivitas investasi WIRG yang agresif membuat total kas turun Rp4,87 miliar. Tapi karena mereka masih menyimpan lebih dari Rp21 miliar dana IPO dalam bentuk deposito, kondisi likuiditas masih tergolong aman untuk saat ini.


Nilai Buku dan EPS: Apakah Sahamnya Undervalued?

Dari sisi valuasi, berikut data per saham (dalam Rupiah):

  • Book Value per Share (BVPS): Rp62

  • EPS (Earnings per Share) annualized: Rp6

Kalau harga saham WIRG di pasar saat ini lebih rendah dari Rp62, maka saham ini sedang diperdagangkan di bawah nilai bukunya alias undervalued secara teoritis.

Namun, EPS sebesar Rp6 juga menunjukkan bahwa laba per lembar saham masih kecil. Ini bisa menjadi perhatian bagi investor yang berfokus pada dividen atau profitabilitas jangka pendek.


Apa Artinya Bagi Investor?

Dari data-data di atas, berikut kesimpulan dan pandangan objektif terhadap kondisi WIRG:

Positif:

  • Struktur keuangan solid: Ekuitas Rp743 miliar vs Liabilitas Rp632 miliar.

  • Masih ada dana IPO Rp21,4 miliar sebagai cadangan.

  • ROE sudah menyentuh 10% — cukup baik untuk sektor teknologi.

  • Kas operasional positif: Rp63,74 miliar, artinya bisnis inti menghasilkan uang.

⚠️ Catatan Waspada:

  • Piutang usaha sangat tinggi (Rp556 miliar) — perlu ditinjau apakah kolektabilitasnya aman.

  • Margin laba bersih (NPM) masih rendah, hanya 3%.

  • EPS kecil: hanya Rp6 per saham — bisa jadi kurang menarik untuk investor jangka pendek.

  • Arus kas investasi sangat besar, bisa menekan likuiditas jika tidak dikelola dengan baik.


Jadi, Masih Layak Koleksi?

Jika kamu investor jangka panjang yang percaya pada potensi teknologi metaverse dan augmented reality di Indonesia, maka WIRG bisa menjadi saham yang menarik. Perusahaan ini masih dalam fase ekspansi dan membangun infrastruktur, yang wajar jika margin dan laba masih belum maksimal.

Namun, bila kamu tipe investor jangka pendek atau sangat mengutamakan cashflow dan dividen, maka perlu pertimbangan lebih matang. Karena sampai saat ini WIRG masih dalam tahap investasi besar-besaran dan belum menghasilkan margin laba yang tinggi.


Insight Akhir - Kunci Ada di Eksekusi Bisnis

Dana IPO sebesar Rp416,11 miliar sebagian besar sudah digunakan, dan kini tersisa hanya Rp21,4 miliar. Artinya, game berikutnya bukan lagi soal permodalan — tapi soal eksekusi.

Bisakah WIRG mengubah investasi mereka menjadi arus kas yang lebih besar?

Bisakah margin laba ditingkatkan agar EPS dan valuasi saham lebih menarik?

Itu semua akan menjadi penentu arah saham ini ke depan.

Sebagai investor, tugas kita adalah memantau data, bukan sekadar cerita. Dan dari semua data di atas, bisa kita simpulkan bahwa WIRG berada di posisi yang cukup stabil namun sedang menguji kemampuannya untuk naik kelas.

Buat yang belum tau produk dari Emiten WIRG atau Bergerak dibidang Apa? berikut detailnya 

Produk WIRG

PT WIR Asia Tbk (WIRG) bukan sekadar perusahaan teknologi biasa. Mereka adalah pionir di bidang augmented reality (AR), virtual reality (VR), artificial intelligence (AI), dan metaverse — empat bidang yang diyakini akan menjadi tulang punggung ekonomi digital masa depan.

Sejak berdiri pada tahun 2009, WIRG telah membangun fondasi teknologi yang kokoh dan aktif mengembangkan solusi digital interaktif yang digunakan di lebih dari 20 negara. Apa saja produk dan layanan utama WIRG? Yuk kita bedah satu per satu.


1. Augmented Reality (AR) & Virtual Reality (VR): Teknologi yang "Menghidupkan" Dunia Nyata

Salah satu core business WIRG adalah teknologi AR (Augmented Reality) — sebuah teknologi yang menggabungkan dunia digital dengan dunia nyata melalui perangkat seperti smartphone atau kacamata pintar.

Melalui anak usahanya, WIR Group telah menciptakan lebih dari 1.000 proyek AR/VR interaktif untuk berbagai klien, dari sektor ritel, pendidikan, hingga pemerintahan.

Contoh aplikasinya:

  • AR pada kemasan produk: Konsumen bisa mengarahkan kamera HP ke botol atau bungkus makanan, lalu muncul karakter atau video interaktif di layar.

  • AR untuk promosi brand: Membuat pengalaman interaktif bagi konsumen saat peluncuran produk baru.

  • VR untuk pelatihan: Simulasi pelatihan berbasis VR untuk pekerja industri, militer, atau medis.


2. David: Asisten Virtual Berbasis AI

Salah satu produk andalan WIRG di bidang Artificial Intelligence (AI) adalah David, yaitu asisten virtual cerdas yang dapat berinteraksi dengan manusia dalam berbagai konteks.

David dirancang untuk membantu perusahaan menjawab pertanyaan konsumen secara otomatis, layaknya chatbot cerdas tapi jauh lebih interaktif dan kontekstual. David telah digunakan di sektor perbankan, pendidikan, dan customer service.


3. Mindstores: Platform Pembuatan Toko Virtual

WIRG juga mengembangkan Mindstores, sebuah platform yang memungkinkan siapa pun untuk membuat toko online berbasis virtual 3D — ini semacam e-commerce versi metaverse.

Dengan Mindstores, pengguna bisa menciptakan toko digital dengan tampilan layaknya toko fisik, yang bisa dikunjungi oleh pengguna lain secara virtual. Teknologi ini sangat relevan untuk UKM dan brand besar yang ingin memasuki dunia metaverse secara praktis.


4. DAV: Digital Avatar & Personal Branding

DAV adalah solusi digital avatar yang memungkinkan seseorang atau perusahaan menciptakan karakter digital mereka sendiri untuk berbagai keperluan branding, marketing, atau presentasi.

Avatar ini bisa digunakan dalam:

  • Event virtual

  • Presentasi produk

  • Video interaktif

  • Influencer digital (brand ambassador virtual)

Dengan DAV, brand bisa lebih fleksibel menjangkau audiens muda yang sudah terbiasa berinteraksi di dunia digital seperti TikTok, Instagram, atau game online.


5. Massive Scale Metaverse Project: Indonesia Digital Nation

WIRG bersama pemerintah Indonesia mengembangkan proyek metaverse berskala nasional yang disebut sebagai "Indonesia Digital Nation".

Ini adalah proyek metaverse terbesar yang bertujuan mendigitalkan berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti:

  • Pendidikan

  • Administrasi publik

  • Pelayanan kesehatan

  • Pariwisata digital

  • Ekonomi kreatif

Melalui proyek ini, WIRG ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pelopor dunia virtual yang berdaulat, inklusif, dan canggih.


6. Produk Lain yang Dikembangkan:

  • Adhub: Platform digital advertising berbasis lokasi

  • Lumi: Sistem pembelajaran berbasis teknologi interaktif

  • Virtual Store Experience (VSE): Teknologi toko virtual berbasis metaverse

  • Interactive Hologram: Teknologi hologram untuk pameran dan brand activation


Fokus Pasar WIRG: Dari Brand Lokal Sampai Multinasional

WIRG tidak hanya menyasar pasar lokal, tetapi juga aktif berkolaborasi dengan brand multinasional. Beberapa nama besar yang pernah menggunakan teknologi mereka antara lain:

  • Nestlé

  • Unilever

  • Indofood

  • Telkomsel

  • Danone

  • Pertamina

  • Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Ini menunjukkan bahwa teknologi WIRG bukan sekadar “gimmick,” tetapi telah digunakan secara nyata oleh perusahaan besar untuk mendorong engagement dan efisiensi bisnis.


Posisi WIRG di Industri: “Enabler” Teknologi Masa Depan

Bisa dikatakan, WIRG saat ini mengambil posisi sebagai “enabler” — penyedia teknologi digital yang mendukung transformasi digital perusahaan lain.

Model bisnis ini menjadikan WIRG tidak hanya menjual produk satuan, tetapi juga sistem berkelanjutan seperti:

  • Langganan software

  • Pembuatan konten digital interaktif

  • Layanan integrasi teknologi untuk perusahaan (B2B model)


Apa Bedanya WIRG dengan Perusahaan Teknologi Lain?

Sebagai perusahaan teknologi, WIRG punya keunikan tersendiri:

  1. Spesialisasi di AR & Metaverse: Sementara banyak startup fokus di e-commerce, fintech, atau SaaS, WIRG fokus di teknologi visual masa depan.

  2. Portofolio Klien Nyata: Mereka sudah mengerjakan lebih dari 1.000 proyek digital — bukan baru mulai.

  3. Sinergi dengan Pemerintah: Proyek metaverse Indonesia Digital Nation bukan hanya inovasi, tapi juga menunjukkan kepercayaan dari pemerintah.

  4. Berkiprah di Pasar Global: Solusi WIRG telah digunakan di lebih dari 20 negara, dari Asia Tenggara hingga Eropa dan Amerika Latin.


Disclaimer:
Seluruh informasi dan analisis yang disajikan dalam artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan umum di bidang pasar modal. Informasi tersebut bukan merupakan bentuk saran, rekomendasi, atau ajakan untuk melakukan transaksi jual beli saham maupun instrumen keuangan lainnya. Penulis dan pihak www.paretosaham.com tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan informasi dalam artikel ini. Pembaca diharapkan untuk melakukan analisis secara mandiri dan/atau berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan investasi.