Kalau kamu baru terjun ke dunia investasi saham, pasti suka bingung: “Perusahaan IPO itu uangnya dipakai buat apa sih?”
Nah, kali ini kita bahas satu contoh nyata dari emiten yang baru IPO di 2023: PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (kode saham: INET). Perusahaan ini sudah menyampaikan laporan resmi tentang penggunaan dana hasil IPO mereka per 30 Juni 2025.
Angkanya tidak main-main. Total dana IPO yang mereka peroleh nyaris Rp151,5 miliar. Tapi, sampai pertengahan 2025 ini, dana itu nyaris ludes — sudah digunakan sebesar Rp146,28 miliar, alias 96,5% dari total dana bersih.
Mari kita bedah satu-satu, karena dari sini kamu bisa belajar banyak tentang:
-
Bagaimana perusahaan menggunakan uang investor,
-
Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum beli saham IPO,
-
Dan tentu saja, apakah saham INET ini layak untuk dikoleksi atau cukup dilirik saja.
🧠 Siapa Sebenarnya INET Itu?
Sebelum kita masuk ke angka-angka, yuk kenalan dulu dengan perusahaannya.
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) adalah perusahaan holding yang bergerak di bidang reselling jasa telekomunikasi, serta sebagai Internet Service Provider (ISP). Artinya, mereka bukan operator besar seperti Telkom atau Indosat, tapi lebih ke perusahaan yang mendistribusikan atau menjual ulang layanan internet dan komunikasi — baik ke pengguna ritel maupun perusahaan lain.
Bisnis ini kelihatannya sederhana, tapi jangan salah. Di era digital seperti sekarang, penyediaan konektivitas itu ibarat urat nadi bagi semua sektor industri. Dan pemain-pemain ISP seperti INET ini punya ruang tumbuh, asal dikelola dengan efisien dan inovatif.
💰 Dari IPO Dapat Berapa?
INET melantai di Bursa Efek Indonesia pada 24 Juli 2023, dan dari proses Initial Public Offering (IPO) itu mereka berhasil mengantongi dana segar sebesar:
-
Rp151,5 miliar dari hasil kotor IPO
-
Dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp2,99 miliar
-
Sehingga total dana bersih IPO: Rp148,5 miliar
Jumlah ini bisa dibilang lumayan besar untuk ukuran perusahaan yang masih di fase pertumbuhan.
Tapi yang menarik bukan cuma soal berapa yang mereka dapat. Yang lebih penting adalah: dipakai buat apa uangnya?
📊 Ke Mana Larinya Dana Rp146,28 Miliar?
Dalam laporan terbarunya per 30 Juni 2025, Direktur Utama INET, Muhammad Arif, memaparkan bahwa dari Rp148,5 miliar dana bersih yang diperoleh, sebanyak:
-
Rp120 miliar digunakan untuk modal kerja entitas anak
-
Rp26,2 miliar dipakai untuk modal kerja induk (INET sendiri)
Artinya total yang sudah digunakan adalah Rp146,28 miliar, menyisakan hanya Rp2,22 miliar, yang saat ini ditaruh di rekening giro berbunga 1%.
Mari kita kulik lebih dalam apa arti dari alokasi ini:
🔍 1. Modal Kerja Entitas Anak – Rp120 Miliar
Ini porsi terbesar. Ketika perusahaan holding seperti INET mengalokasikan sebagian besar dananya ke entitas anak, itu menunjukkan mereka sedang menggenjot pertumbuhan unit bisnis operasional.
Biasanya ini dilakukan untuk:
-
Meningkatkan kapasitas jaringan (misalnya beli bandwidth lebih besar),
-
Perluas jangkauan layanan ke kota/kabupaten baru,
-
Upgrade perangkat infrastruktur (server, router, kabel optik),
-
Atau buka layanan baru yang lebih kompetitif.
Sayangnya, dalam rilis resmi ini belum disebutkan detail ke anak perusahaan mana uang itu dialirkan dan dalam bentuk apa (misalnya investasi alat, SDM, atau operasional lainnya). Tapi sebagai investor, kamu berhak menanyakan itu lebih lanjut di public expose atau laporan tahunan nanti.
🔍 2. Modal Kerja INET (Induk) – Rp26,2 Miliar
Bagian ini digunakan untuk mendukung operasional pusat, bisa berupa:
-
Biaya pemasaran dan akuisisi pelanggan baru
-
Gaji, operasional kantor pusat
-
Perluasan channel penjualan (digital & offline)
-
Sistem manajemen backend (billing, customer service)
Kalau digunakan efisien, bagian ini bisa memperkuat struktur internal INET untuk melayani pengguna lebih banyak dengan sistem yang solid.
🔍 3. Sisa Dana – Rp2,22 Miliar
Masih tersimpan di rekening giro berbunga rendah (1%). Artinya, ini bisa disebut sebagai “cash buffer” alias cadangan kas. Jumlahnya tinggal 1,5% dari total dana IPO.
📈 Lalu, Apakah INET Menarik untuk Investasi?
Sekarang kita masuk ke bagian penting — analisa investasinya.
Kita akan lihat dari beberapa sudut pandang:
🧩 1. Dari Sisi Fundamental Keuangan
Sayangnya, dari data ini belum tersedia laporan keuangan lengkap terbaru (per Juni 2025), tapi kamu bisa mulai menilai dari:
-
Efisiensi penggunaan dana IPO: Sudah 96,5% digunakan — ini menunjukkan manajemen cukup aktif menjalankan rencana ekspansi. Ini poin positif, selama penggunaannya memang produktif.
-
Proporsi ke anak usaha: Mayoritas dana diarahkan ke pertumbuhan entitas anak. Ini bisa berarti INET sedang bertaruh besar di unit bisnis yang diyakini punya potensi besar.
-
Tapi... investor harus tetap waspada: apakah dana ini betul-betul bisa menghasilkan cashflow yang positif dalam jangka menengah? Atau justru membebani kas perusahaan?
🧩 2. Dari Sisi Model Bisnis
INET bermain di sektor yang punya tren naik — yaitu konektivitas dan digitalisasi. Namun persaingan ketat, terutama dari ISP besar atau pemain regional lain yang sering banting harga.
Keunggulan kompetitif INET perlu ditelusuri lebih lanjut: apakah mereka punya keunggulan harga? Kualitas layanan? Fokus di segmen pasar tertentu (misal UKM, sekolah, atau wilayah rural)?
🧩 3. Dari Sisi Valuasi Saham
Karena saham INET masih tergolong baru (listing di 2023), pergerakan harga sahamnya bisa sangat volatile. Kamu perlu lihat:
-
Apakah harga saham saat ini mencerminkan kinerja yang realistis?
-
Sudahkah pasar menghargai langkah ekspansi modal kerja ini?
-
Bagaimana posisi utang dan margin keuntungan perusahaan?
Jika valuasinya masih wajar dan strategi pertumbuhannya kuat, saham ini bisa menarik. Tapi jika sudah terlalu mahal dibandingkan pendapatan riil — kamu mungkin perlu waspada.
📣 Pelajaran Penting untuk Investor Pemula
Buat kamu yang baru terjun ke saham, berikut beberapa insight dari kasus INET ini:
-
Jangan cuma lihat harga saham naik-turun. Pahami arah bisnisnya. Uang IPO adalah bensin awal. Kalau manajemen pakai dengan bijak, perusahaan bisa tumbuh besar.
-
Tanya: Uang IPO buat apa? Jangan takut untuk gali informasi. Perusahaan terbuka wajib lapor penggunaan dana ini secara berkala.
-
Lihat hasil, bukan cuma niat. Niat pakai dana untuk ekspansi itu bagus. Tapi pastikan itu menghasilkan pendapatan nyata dan berkelanjutan.
🔚 Insight Akhir: INET Sudah Pakai 96% Dana IPO – Sekarang Waktunya Bukti
Dari total dana IPO Rp148,5 miliar, INET sudah menggunakan Rp146,28 miliar. Sisa Rp2,22 miliar artinya tinggal sedikit peluru cadangan. Artinya, sekarang bukan lagi masa ekspansi modal — tapi masa pembuktian.
Sebagai investor, kamu perlu mulai memantau:
-
Apakah ekspansi ini berhasil menghasilkan kenaikan pendapatan?
-
Bagaimana cashflow operasional mereka setelah dana IPO habis?
-
Apakah akan ada aksi korporasi baru (misal rights issue atau pinjaman baru)?
Karena ujungnya sederhana: Uang investor sudah ditanam. Tinggal nunggu hasil panennya.
Kalau hasilnya manis, saham INET bisa jadi portofolio menarik. Tapi kalau tidak, investor harus siap dengan plan B.
Kalau kamu tertarik memantau saham seperti INET secara lebih dekat dan mendapat insight harian, kamu bisa gabung komunitas edukasi saham kami di Pareto Saham. Langsung chat admin lewat link ini:
Chat Admin Pareto Saham
0Komentar