“USD 365 juta digelontorkan, 112 MW tambahan kapasitas dibangun, dan ribuan lapangan kerja tercipta. Apa artinya bagi masa depan BREN dan investornya?”
Di tengah gempuran isu perubahan iklim dan kebutuhan dunia akan energi yang lebih bersih, satu nama emiten lokal kembali mencuri perhatian: PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Perusahaan ini bukan hanya menjadi salah satu pionir dalam transisi energi di Indonesia, tetapi juga telah membuktikan komitmennya secara konkret melalui ekspansi besar-besaran di sektor panas bumi.
Pada tanggal 26 Juni 2025, BREN melalui anak usahanya Star Energy Geothermal resmi meresmikan dan memulai pembangunan lima proyek panas bumi baru yang tersebar di dua wilayah strategis: Salak dan Wayang Windu, Jawa Barat. Peresmian ini dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, secara daring, dalam acara nasional bertajuk “Peresmian Pembangunan dan Pengoperasian Energi Terbarukan” yang digelar di Kawah Ijen, Bondowoso, Jawa Timur.
Berikut uraian pengaruhnya terhadap Fundamental Saham BREN.
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
BREN sedang melakukan langkah serius. Mereka menginvestasikan USD 365 juta atau sekitar Rp 5,9 triliun (kurs Rp 16.300 per USD) untuk menambah kapasitas pembangkitan sebesar 112 megawatt (MW). Ini bukan proyek kecil. Bahkan, proyek ini melibatkan 3.356 tenaga kerja, yang artinya punya kontribusi langsung terhadap ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja baru.
Kalau kamu investor pemula dan bertanya: “Apa pentingnya proyek ini buat saya sebagai pemegang saham?” — mari kita bahas perlahan.
Strategi Energi Bersih BREN: Antara Komitmen dan Eksekusi
Dalam pidatonya, Hendra Soetjipto Tan, Direktur Utama BREN, menyatakan bahwa proyek ini merupakan bentuk nyata komitmen perusahaan untuk mendukung transisi energi nasional. Dia menyampaikan terima kasih kepada Presiden dan kementerian terkait atas dukungannya terhadap sektor energi panas bumi.
“Kami berkomitmen terus mendukung Indonesia mencapai masa depan yang lebih hijau dan maju bersama masyarakat, terutama di area kami beroperasi,” ujar Hendra.
Pernyataan ini tidak hanya menjadi retorika. Dengan investasi ratusan juta dolar dan teknologi kelas dunia yang digunakan, proyek ini memperlihatkan keseriusan BREN dalam memainkan peran utama dalam peta energi nasional — terutama dalam mengejar target bauran energi terbarukan 23% di tahun 2025.
Rinciannya? Ini Dia 5 Proyek Baru BREN
Berikut detail proyek yang sudah dan akan digarap oleh BREN:
🔧 Pembangunan Unit Baru
-
Salak Binary
-
Investasi: USD 45,5 juta
-
Kapasitas: 16,6 MW
-
Status: Sudah Commercial Operation Date (COD) sejak Februari 2025
-
-
Wayang Windu Unit 3
-
Investasi: USD 106,3 juta
-
Kapasitas: 30 MW
-
COD: Proyeksi Desember 2026
-
-
Salak Unit 7
-
Investasi: USD 133 juta
-
Kapasitas: 40 MW
-
COD: Proyeksi Desember 2026
-
🔁 Retrofitting (Pembaruan Unit Lama)
-
Salak Unit 4, 5, 6
-
Investasi: USD 23 juta
-
Kapasitas: 7,2 MW
-
COD: Proyeksi Agustus 2025
-
-
Wayang Windu Unit 1 dan 2
-
Investasi: USD 57 juta
-
Kapasitas: 18,4 MW
-
COD: Proyeksi Januari 2026
-
Mengapa Panas Bumi?
Kamu mungkin bertanya: Kenapa panas bumi? Kenapa bukan panel surya atau angin?
Panas bumi (geothermal) adalah energi bersih berbasis sumber daya alam lokal yang tidak tergantung pada cuaca. Ia stabil, ramah lingkungan, dan punya potensi jangka panjang. Indonesia sendiri adalah salah satu negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia.
Investasi panas bumi memang mahal di depan (capex tinggi), tapi operasionalnya efisien dan menghasilkan listrik secara konsisten sepanjang tahun. Inilah alasan mengapa BREN begitu agresif bermain di sektor ini.
Teknologi yang Digunakan? Canggih!
Bukan hanya ekspansi, BREN juga memastikan efisiensi dan keandalan jangka panjang dari pembangkitnya dengan teknologi kelas dunia:
-
Binary Cycle di Salak Binary – memanfaatkan sisa panas (brine) yang sebelumnya terbuang untuk diubah menjadi listrik.
-
3D Turbine Blade Design – digunakan untuk retrofit project agar bisa menambah umur operasi dan meningkatkan efisiensi tanpa overhaul besar.
-
Compact Power Plant – untuk Salak Unit 7, agar lebih ringkas namun kapasitas maksimal.
-
Single Flash Technology & Integrated Control System – untuk efisiensi pemanfaatan uap dan kendali operasional Wayang Windu Unit 3.
Semua ini menunjukkan bahwa BREN tak sekadar mengejar kuantitas, tapi juga kualitas dan keberlanjutan.
Apa Dampaknya untuk Investor?
Bagi investor, proyek ini berarti:
✅ Peningkatan Kapasitas = Peningkatan Potensi Pendapatan
Dengan tambahan 112 MW, kapasitas terpasang BREN meningkat signifikan. Bila dikalkulasi secara kasar, tambahan ini bisa memberikan kenaikan revenue tahunan hingga ratusan juta dolar, tergantung pada harga jual listrik dan perjanjian pembelian listrik (PPA) yang dimiliki.
✅ Efisiensi Lebih Tinggi = Margin Lebih Baik
Teknologi yang digunakan dapat menekan biaya operasional dan maintenance dalam jangka panjang, artinya margin laba kotor dan operasional akan lebih baik.
✅ Dukungan Pemerintah = Kepercayaan Pasar Naik
Proyek yang diresmikan langsung oleh Presiden RI memiliki bobot simbolis dan politik yang kuat. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan investor domestik dan asing terhadap kredibilitas dan prospek jangka panjang BREN.
Tantangan Masih Ada, Tapi...
Tentu saja, proyek sebesar ini tidak bebas dari risiko. Risiko teknis, regulasi, hingga harga jual listrik bisa mempengaruhi kinerja. Namun, dari sisi mitigasi, BREN terlihat sangat siap. Mereka sudah bermitra dengan lembaga keuangan besar, memiliki tim teknis berpengalaman, dan portofolio proyek existing yang sudah beroperasi dengan baik.
Insight Akhir - Apakah BREN Layak untuk Dipegang Jangka Panjang?
Kalau kamu seorang investor pemula dan bertanya: “Apakah saham BREN layak dikoleksi jangka panjang?” – jawabannya bisa jadi: ya, dengan catatan kamu memahami konteks sektor energi dan bersedia menahan volatilitas jangka pendek.
BREN bukan saham spekulan. Ia adalah emiten dengan visi jangka panjang, menyasar pasar yang terus tumbuh (energi bersih), dengan proyek nyata, teknologi unggul, dan dukungan kuat dari pemerintah.
Dengan penambahan kapasitas 112 MW, dana investasi USD 365 juta, dan potensi dampak ekonomi lokal (3.356 tenaga kerja), BREN semakin memperkuat posisi sebagai pemain utama energi panas bumi di Asia Tenggara.
📞 Ingin Analisa Lebih Lanjut?
Kamu bisa gabung jadi member Premium Pareto Saham dan dapatkan insight mendalam soal fundamental, valuasi, dan potensi jangka panjang BREN serta emiten lain. Klik link ini untuk langsung terhubung via WhatsApp:
0Komentar