Alila Ubud Salah Satu Produk Emiten BUVA

Publik banyak yang bertanya, kenapa Saham BUVA tiba-tiba Naik Tajam? Ada Issue apa? ada berita apa? Ko tiba-tiba harga Saham BUVA Naik Signifikan? Berikut informasi dan Analisa Saham BUVA.

Pada 22 Juli 2025, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (kode saham: BUVA) resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB). Agenda utamanya: Rights Issue. Buat yang baru di dunia saham, rights issue ini artinya perusahaan akan menerbitkan saham baru, yang hanya bisa dibeli oleh pemegang saham lama dalam jangka waktu tertentu. Dan ini bukan rights issue sembarangan. Jumlahnya besar: maksimal 4,8 miliar saham baru, dengan nilai nominal Rp50 per lembar.

Lalu, apa makna dari rights issue ini? Dan bagaimana kondisi fundamental BUVA sebenarnya? Apakah saham BUVA ini layak dilirik atau justru harus diwaspadai? Yuk kita bedah lengkap berdasarkan data-data terbaru!


📌 Saham BUVA Bergerak di Bidang Apa?

BUVA merupakan emiten di sektor Pariwisata dan Rekreasi. Perusahaan ini sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 12 Juli 2010. Bisnis utamanya berkaitan dengan pengelolaan resort, hotel, dan villa mewah yang sebagian besar berbasis properti di destinasi wisata.

Lewat anak-anak usahanya, BUVA memiliki aset-aset di kawasan strategis seperti Bali, Lagoi Bintan, hingga proyek hospitality lainnya di Indonesia. Contoh anak usaha BUVA adalah:

Anak Usaha Kepemilikan Total Aset
PT Bukit Bali Permai 99,96% Rp 1,48 miliar
PT Bukit Lagoi Villa 99,94% Rp 146,51 miliar
PT Culina Global Utama 50,24% Rp 6,04 miliar
PT Dialog Mitra Sukses 99,53% Rp 29,06 miliar
PT Mandra Alila 99,00% Rp 45,97 miliar
PT Sitaro Mitra Abadi 82,71% Rp 9,53 miliar

Dari sini kita bisa lihat bahwa BUVA punya "aset tanah dan properti" yang kuat di sektor wisata premium. Tapi... bagaimana kinerjanya?

💰 Analisa Laporan Keuangan BUVA 2024

Kita masuk ke data kinerja BUVA berdasarkan laporan keuangan Kuartal 4 Tahun 2024:

1. Laba Bersih & Pendapatan

  • Total Penjualan (Revenue): Rp 355,259 miliar

  • Laba Sebelum Pajak (EBT): Rp 10,201 miliar

  • Laba Bersih (Net Income): Rp 8,455 miliar

  • Other Income (Pendapatan Lain-lain): Minus Rp 143,695 miliar

Walaupun menghasilkan laba bersih, namun perlu dicatat bahwa ada beban dari pendapatan lain-lain yang cukup besar, yaitu negatif Rp 143 miliar. Artinya, jika tidak ada beban ini, potensi laba BUVA bisa jauh lebih besar. Namun belum dijelaskan secara detail beban ini berasal dari mana—bisa jadi impairment aset, rugi selisih kurs, atau write-off lainnya.

2. Neraca Keuangan (Balance Sheet)

  • Total Aset: Rp 2,119 triliun

  • Total Kewajiban (Liabilitas): Rp 766,59 miliar

  • Total Ekuitas: Rp 1,348 triliun

  • Retained Earnings: Negatif Rp 1,331 triliun

Ini menarik: meski BUVA punya aset jumbo, retained earnings-nya minus besar. Artinya, akumulasi kerugian dari tahun-tahun sebelumnya masih membebani kinerja perusahaan.

3. Rasio Keuangan

  • Book Value (nilai buku per saham): Rp 65

  • Current Price: Rp 58 (di akhir 2024)

  • ROE: 1%

  • NPM (Net Profit Margin): 2%

  • DER (Debt to Equity Ratio): 1x

Secara rasio, harga saham BUVA masih di bawah nilai buku, ini biasanya dianggap positif bagi investor value investor. Tapi, ROE dan NPM yang tipis mengindikasikan profitabilitas masih rendah.


💡 Cash Flow BUVA: Positif atau Negatif?

Mari kita cek cash flow atau arus kas BUVA di tahun 2024:

Komponen Nilai
Cash from Operating Activities Rp 68,097 miliar
Cash from Investing Activities Rp 137,416 miliar
Cash from Financing Activities (Rp 72,865 miliar)
Net Increase in Cash Rp 132,648 miliar
Cash & Cash Equivalent at End Rp 117,338 miliar

Yang menarik di sini, BUVA menghasilkan arus kas operasi positif sebesar Rp 68 miliar. Ini sinyal sehat. Tapi, arus kas dari pendanaan negatif—mungkin karena pelunasan utang. Dan uang masuk dari investasi cukup tinggi, Rp 137 miliar—mungkin dari divestasi atau pencairan aset investasi.

🔎 Pemilik Saham BUVA: Siapa Saja?

Jika kamu bertanya siapa pemilik saham BUVA sekarang?, mari kita lihat:

Pemilik Jumlah Saham Persentase
Masyarakat Non Warkat 6.123.709.967 29,74%
Lainnya (direksi, komisaris, pengendali, dll) 0 0%

Angka 29,74% mencerminkan saham yang beredar di publik (free float). Selebihnya (70,26%) kemungkinan besar masih dipegang oleh pemilik utama (warkat) seperti PT Nusantara Utama Investama, tapi belum muncul detail di laporan publik ini.

Namun berdasarkan pengumuman sebelumnya (dan aksi korporasi yang terjadi), diketahui bahwa PT Nusantara Utama Investama adalah pemegang saham pengendali utama BUVA.


📊 Rights Issue BUVA: Apa Dampaknya?

Nah ini bagian krusial!

Dalam RUPS LB pada 22 Juli 2025, disetujui bahwa BUVA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,8 miliar saham baru. Dengan nominal Rp50/saham, maka potensi dana segar yang bisa didapatkan mencapai Rp 240 miliar (belum termasuk harga pelaksanaan yang bisa lebih tinggi).

Apa Tujuan Rights Issue BUVA?

  • Menambah modal disetor

  • Memperkuat struktur permodalan

  • Mendukung ekspansi dan pengembangan bisnis pariwisata

Rights issue ini juga disertai dengan revisi Anggaran Dasar (terutama Pasal 4 ayat 2, serta pasal-pasal lain yang menyangkut struktur kepemilikan dan kewenangan Direksi).

Pertanyaannya: Apakah rights issue ini akan membuat harga saham BUVA tertekan?

Jawabannya tergantung:

  • Jika rights issue diserap maksimal dan dana digunakan efisien untuk meningkatkan profitabilitas atau bayar utang → positif

  • Jika rights issue tidak diserap maksimal → potensi dilusi → negatif bagi pemegang lama


🔮 Prospek Saham BUVA ke Depan: Layak Dikoleksi?

Kelebihan (Pros):

✅ Punya aset properti strategis senilai triliunan
✅ Masih mencatatkan laba bersih di 2024
✅ Cash flow operasional positif
✅ Rights issue bisa memperkuat modal kerja
✅ Harga saham masih di bawah book value (Rp 58 vs Rp 65)

Kekurangan (Cons):

❌ Akumulasi kerugian masih besar (retained earnings -1,3T)
❌ Kinerja margin tipis (ROE dan NPM hanya 1–2%)
❌ Beban lain-lain masih tinggi
❌ Risiko rights issue tidak diserap penuh (dilusi)


📰 Berita Saham BUVA Terbaru

Per 24 Juli 2025, keputusan RUPS LB untuk rights issue menjadi sentimen utama saham BUVA. Pasar menantikan harga pelaksanaan rights issue, jadwal cum date, dan detail siapa yang akan menyerap saham barunya (apakah pengendali atau investor strategis baru).


✍️ Insight Akhir Apakah Saham BUVA Menarik?

Jika kamu tipe investor yang suka saham turn-around—perusahaan yang punya aset besar, sedang memperbaiki fundamental, dan ada potensi pemulihan—maka BUVA bisa masuk watchlist kamu.

Namun, perlu dicatat bahwa BUVA belum sepenuhnya sehat. Masih banyak PR terutama di sisi efisiensi dan monetisasi aset. Tapi rights issue ini bisa jadi momen penting transformasi BUVA ke arah yang lebih sehat dan sustainable.

Strategi bijak: Pantau harga rights, rencana penggunaan dana, dan siapa yang menyerap rights issue tersebut. Bila harga saham tetap stabil atau naik setelah rights, ini sinyal pasar punya harapan besar terhadap BUVA.


🔎 FAQ: Riset Keyword BUVA

1. Saham BUVA bergerak di bidang apa?
→ Sektor pariwisata dan rekreasi, pengelolaan hotel & villa mewah.

2. Pemilik saham BUVA siapa saja?
→ Mayoritas masih dikuasai pengendali (PT Nusantara Utama Investama). Publik menguasai 29,74%.

3. Prospek saham BUVA ke depan bagaimana?
→ Menarik untuk jangka menengah jika rights issue sukses dan aset dimonetisasi efisien.

4. Berita saham BUVA terbaru apa?
→ Rights issue disetujui dalam RUPS LB tanggal 22 Juli 2025, sebanyak-banyaknya 4,8 miliar saham baru.


Jika kamu tertarik membaca detailnya langsung dari sumber valid dan resmi, kamu bisa kunjungi website resmi BEI atau baca di Pareto Saham untuk analisa lanjutan dari emiten seperti BUVA.

Butuh penjelasan lanjutan? Cukup komentar, kita akan bantu bedah lagi dengan bahasa yang simpel!


Artikel ini disusun berdasarkan data resmi dari laporan keuangan BUVA Q4 2024, sumber IDX Channel, dan pengumuman RUPS LB 22 Juli 2025.

Disclaimer

Penting: Informasi dalam artikel ini bukan saran investasi. Artikel ini hanya untuk informasi dan edukasi umum, berdasarkan data publik BUVA. Keputusan investasi Anda adalah tanggung jawab pribadi; selalu konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional.