google-site-verification=o__7QP0kjMM7HKEUe2aHx6_pdErDnoFVoxUFLYhjHIU P/E RATIO "PRICE TO EARNING RATIO" : PENGERTIAN, CONTOH PENGGUNAANYA ! - PARETOSAHAM.COM

P/E RATIO "PRICE TO EARNING RATIO" : PENGERTIAN, CONTOH PENGGUNAANYA !

 

price to earnings ratio adalah

PENGERTIAN

P/E ratio (price-to-earnings ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur nilai saham suatu perusahaan dengan membandingkan harga saham tersebut dengan laba per saham (EPS). P/E ratio dihitung dengan cara membagi harga saham perusahaan dengan EPS. Semakin tinggi P/E ratio suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula harga saham perusahaan tersebut dianggap oleh pasar.

 

P/E ratio bisa digunakan oleh investor untuk menilai apakah harga saham suatu perusahaan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika P/E ratio suatu perusahaan lebih tinggi daripada rata-rata P/E ratio di industri yang sama, maka saham tersebut bisa dianggap overvalued oleh pasar. Sebaliknya, jika P/E ratio suatu perusahaan lebih rendah daripada rata-rata P/E ratio di industri yang sama, maka saham tersebut bisa dianggap undervalued oleh pasar.

 

CONTOH PENGGUNAAN P/E RATIO

Berikut adalah contoh penggunaan P/E ratio dalam menilai saham suatu perusahaan:

 

Misalkan harga saham perusahaan TOPA Tbk saat ini adalah Rp100.000, dan EPS perusahaan tersebut adalah Rp10.000. Dengan demikian, P/E ratio perusahaan TOPA Tbk adalah Rp100.000 / Rp10.000 = 10.

 

Sekarang, mari kita bandingkan P/E ratio perusahaan TOPA Tbk dengan rata-rata P/E ratio di industri yang sama. Misalkan rata-rata P/E ratio di industri tersebut adalah 15.

 

Jika P/E ratio perusahaan TOPA Tbk lebih rendah daripada rata-rata P/E ratio di industri tersebut, maka saham perusahaan TOPA Tbk bisa dianggap undervalued oleh pasar. Misalnya, jika P/E ratio perusahaan TOPA Tbk adalah 10, maka saham tersebut bisa dianggap lebih murah dibandingkan dengan saham perusahaan lain di industri yang sama yang memiliki P/E ratio 15.

 

Sebaliknya, jika P/E ratio perusahaan TOPA Tbk lebih tinggi daripada rata-rata P/E ratio di industri tersebut, maka saham perusahaan TOPA Tbk bisa dianggap overvalued oleh pasar. Misalnya, jika P/E ratio perusahaan TOPA Tbk adalah 20, maka saham tersebut bisa dianggap lebih mahal dibandingkan dengan saham perusahaan lain di industri yang sama yang memiliki P/E ratio 15.

 

Namun, perlu diingat bahwa P/E ratio tidak selalu menjamin keakuratan dalam menilai saham suatu perusahaan. P/E ratio bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tingkat pertumbuhan laba perusahaan, tingkat suku bunga, dan kebijakan dividen perusahaan. Oleh karena itu, sebaiknya tidak hanya mengandalkan P/E ratio saja dalam menilai saham suatu perusahaan, tetapi juga melakukan analisis fundamental lainnya seperti rasio keuangan lainnya dan prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan.

 

BACA JUGA : 24 ISTILAH-ISTILA DALAM INVESTASI SAHAM!

Belum ada Komentar untuk "P/E RATIO "PRICE TO EARNING RATIO" : PENGERTIAN, CONTOH PENGGUNAANYA !"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel