Saham FUTR Naik Terus

Bayangkan Anda sedang melihat sebuah ladang luas yang gersang. Tidak ada kehidupan, tidak ada hasil. Namun tiba-tiba, ada pihak yang datang dengan visi besar: menanam pohon, merawat tanah, dan menjadikannya hutan hijau yang bermanfaat bagi banyak orang.

Kurang lebih, itulah gambaran akuisisi PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) oleh PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara). Sebuah langkah strategis yang tidak hanya bicara tentang kepemilikan saham, tetapi juga tentang arah baru energi Indonesia.

Bahkan jika kamu sempat melihat Pergerakan Harga FUTR beberapa periode terakhir. Sahamnya naik ratusan Persen. 1 bulan terakhir sejak pareto saham publish artikel ini, Saham FUTR Naik Terus sampai 127%. Jadi kalau ada yang bertanya tanya, kenapa Saham FUTR Naik Terus menerus? Baca artikel ini sampai selesai, karena bisa jadi data dan informasi ini berkaitan.

SAHAM FUTR NAIK TERUS
Sumber : Google Finance



1. Fakta Akuisisi: Angka yang Tidak Bisa Diabaikan

Ardhantara resmi mengambil alih 45% Saham FUTR, atau setara dengan 2,29 miliar lembar saham, dari tangan pemegang saham pengendali sebelumnya, yaitu PT Digital Futurama Global.

Angka ini besar. Untuk membayangkannya, coba Anda bayangkan sebuah perusahaan yang memiliki 100 kursi kepemilikan. Dengan pembelian ini, Ardhantara langsung menduduki 45 kursi, hampir setengah ruangan. Artinya, kendali strategis terhadap arah perusahaan kini ada di tangan Ardhantara.

Tidak berhenti di situ, langkah ini juga membuka jalan bagi Ardhantara untuk menempatkan visi jangka panjang mereka: mendukung akselerasi transisi energi bersih di Indonesia.


2. Visi Ardhantara: Bukan Sekadar Investasi

Dalam dunia saham, sering kali investor besar membeli perusahaan hanya untuk tujuan jangka pendek: masuk, ambil untung, lalu keluar. Namun, dari pernyataan resmi Anggara Suryawan, Komisaris Utama Ardhantara, terlihat bahwa motivasinya berbeda.

“Kami melihat FUTR bukan sekadar perusahaan, melainkan peluang strategis untuk membangun masa depan energi yang lebih hijau dan mandiri," ungkap Anggara (10/9/2025).

Pernyataan ini penting. Ia menunjukkan bahwa akuisisi ini tidak hanya didorong oleh hitung-hitungan bisnis semata, tetapi ada dimensi visi nasional di dalamnya.

Lebih jauh lagi, Anggara menyebut bahwa langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya kemandirian energi berbasis potensi nasional.

Artinya, FUTR kini berada dalam jalur strategis: tidak hanya sebagai entitas bisnis, tetapi juga sebagai bagian dari ekosistem pembangunan nasional.


3. Mengapa Energi Bersih Jadi Sorotan?

Mari kita mundur sedikit. Dunia, termasuk Indonesia, sedang bergerak menuju transisi energi. Ini berarti pergeseran dari energi berbasis fosil (seperti batu bara dan minyak) ke energi bersih dan terbarukan (seperti panas bumi, surya, dan angin).

Kenapa ini penting? Karena:

  1. Cadangan energi fosil terbatas – seperti menyalakan lilin, lama-lama habis.

  2. Dampak lingkungan – emisi karbon dari energi fosil memperparah krisis iklim.

  3. Kemandirian energi – ketergantungan impor BBM bisa melemahkan ekonomi nasional.

Nah, di titik inilah peran perusahaan seperti FUTR menjadi vital. Dengan dukungan Ardhantara, FUTR bisa menjadi salah satu pionir energi bersih di Indonesia.


4. Langkah Nyata: Proyek Geothermal 220 MW

Tidak semua visi berakhir hanya di atas kertas. Ardhantara sudah menunjukkan langkah konkret dengan mengembangkan proyek panas bumi (geothermal) di kawasan Gunung Slamet, Jawa Tengah.

👉 Estimasi kapasitas: 220 MW
👉 Status: Sudah mengantongi Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN

Mari kita coba memahami angka 220 MW ini.

  • 1 MW bisa menerangi sekitar 800–1.000 rumah tangga di Indonesia.

  • Artinya, 220 MW bisa memberi listrik bagi 176 ribu hingga 220 ribu rumah tangga.

Bayangkan sebuah kota kecil hingga menengah yang seluruh listriknya berasal dari energi bersih. Inilah dampak nyata yang bisa dihasilkan FUTR dan Ardhantara.


5. Strategi Pasca Akuisisi: Lebih dari Sekadar Kepemilikan

Menurut pernyataan resmi Gregory Dhanan, Direktur Utama Ardhantara, pasca akuisisi pihaknya akan fokus pada tiga hal utama:

  1. Memperkuat struktur perusahaan – analoginya seperti memperbaiki pondasi rumah agar lebih kokoh menghadapi badai.

  2. Memperluas aset energi – tidak hanya panas bumi, bisa jadi mereka akan menjajaki tenaga surya, biomassa, atau bahkan hidrogen.

  3. Kolaborasi internasional – membuka peluang kerja sama dengan pemain global yang sudah lebih dulu matang di sektor energi terbarukan.

Gregory juga menegaskan bahwa prinsip transparansi, integritas, dan konsistensi akan menjadi pilar utama FUTR ke depan.

Dalam bahasa sederhana, mereka tidak ingin FUTR sekadar menjadi perusahaan energi biasa, melainkan simbol dari perusahaan energi yang kredibel, berkelanjutan, dan berorientasi jangka panjang.


6. Apa Artinya Bagi Investor?

Sekarang, mari kita lihat dari sudut pandang Anda sebagai investor pemula. Apa dampak akuisisi ini bagi saham FUTR?

  1. Kendali Baru, Arah Baru
    Dengan Ardhantara menguasai 45% saham, otomatis arah FUTR akan lebih jelas dan fokus pada energi bersih. Ini bisa menjadi daya tarik bagi investor jangka panjang.

  2. Prospek Pertumbuhan
    Proyek geothermal 220 MW yang sudah memiliki PPA dengan PLN adalah aset strategis. PPA ibarat kontrak jangka panjang yang menjamin ada pembeli tetap untuk produk listrik FUTR. Artinya, ada kepastian pendapatan di masa depan.

  3. Dukungan Pemerintah
    Karena sejalan dengan Asta Cita Presiden, maka potensi dukungan regulasi dan kebijakan pemerintah sangat besar. Ini bisa menjadi katalis positif bagi harga saham FUTR.

  4. Risiko Tetap Ada
    Namun, jangan lupa: sektor energi terbarukan memiliki risiko, terutama pada fase pembangunan proyek (capital intensive, butuh modal besar) dan faktor teknis (seperti potensi kegagalan eksplorasi geothermal).


7. Analogi Sederhana: Membeli Kebun yang Belum Berbuah

Untuk memudahkan, bayangkan FUTR seperti sebuah kebun yang baru ditanami pohon buah.

  • Ardhantara membeli hampir setengah kebun tersebut.

  • Pohonnya (proyek geothermal) sudah mulai tumbuh dan bahkan ada kontrak pembeli tetap (PLN) yang siap membeli hasil panen ketika buahnya matang.

  • Namun, untuk mencapai masa panen butuh waktu, perawatan, dan investasi tambahan.

Bagi investor, ini berarti Anda tidak bisa berharap buah langsung bisa dipetik besok. Tetapi jika sabar, hasil panen bisa sangat menguntungkan.


8. Prospek Jangka Panjang: Apakah Layak Dipegang?

Jika melihat dari data dan strategi yang dipaparkan, akuisisi FUTR oleh Ardhantara memiliki beberapa sinyal positif:

  • Visi jangka panjang jelas: energi bersih dan kemandirian energi nasional.

  • Aset strategis: proyek geothermal 220 MW dengan PPA PLN.

  • Dukungan pemerintah: sejalan dengan Asta Cita Presiden.

  • Komitmen manajemen: menekankan integritas, transparansi, konsistensi.

Bagi investor jangka panjang yang percaya pada tren energi terbarukan, FUTR bisa menjadi salah satu saham yang layak dipantau. Namun tentu saja, keputusan akhir tetap bergantung pada profil risiko dan horizon investasi masing-masing.


Kesimpulan

Akuisisi 2,29 miliar saham FUTR (45%) oleh Ardhantara bukan sekadar transaksi bisnis. Ini adalah bagian dari cerita besar tentang bagaimana Indonesia ingin melangkah ke masa depan energi yang lebih hijau dan mandiri.

Dengan proyek panas bumi 220 MW di Gunung Slamet dan dukungan visi nasional, FUTR punya peluang besar untuk menjadi pemain kunci di sektor energi bersih.

Bagi investor, FUTR bisa diibaratkan sebagai kebun yang baru ditanami: belum menghasilkan buah saat ini, tapi punya potensi besar untuk panen berlimpah di masa depan.

Pertanyaannya tinggal satu: apakah Anda siap bersabar untuk menunggu panen itu datang?


✍️ Sumber data: Pernyataan resmi Ardhantara (10/9/2025), informasi proyek geothermal Gunung Slamet, prospek transisi energi nasional.
📌 Referensi tambahan: Data diambil dari IDX Channel.

⚠️ Disclaimer
Artikel ini disusun berdasarkan data publik, termasuk pernyataan resmi perusahaan dan referensi dari IDX Channel. Informasi yang disajikan bersifat edukatif dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan masing-masing investor. Selalu lakukan analisa pribadi dan konsultasikan dengan penasihat keuangan sebelum mengambil keputusan investasi.