Bayangkan sebuah ekosistem mobilitas yang tidak hanya menyewakan kendaraan, tapi juga mengirimkan paket, mengelola gudang, hingga menjual mobil bekas secara digital. Itulah wajah baru PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) — emiten yang kini menjelma menjadi pemain utama di industri logistik terintegrasi Indonesia.
Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi ASSA. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp4,41 triliun, naik tajam dari Rp3,64 triliun di periode yang sama tahun lalu. Lonjakan 21% ini bukan sekadar hasil ekspansi, tapi bukti nyata bagaimana strategi transformasi bisnis ASSA mulai membuahkan hasil nyata.
Dari Rental ke Logistik Terpadu
ASSA bukan sekadar perusahaan penyewaan mobil korporasi. Dalam satu dekade terakhir, perusahaan membangun tiga pilar bisnis yang saling menopang:
-
Sewa kendaraan komersial (ASSA Rent) untuk institusi dan korporasi besar.
-
Integrated Logistics yang meliputi Cargoshare Logistics, Anteraja, dan ASSA Logistik — melayani pengiriman dari first mile hingga last mile.
-
Ekosistem kendaraan bekas di bawah PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), melalui platform JBA dan Caroline.id.
Kombinasi tiga pilar inilah yang menjadikan ASSA berbeda dari pemain logistik lainnya: bukan hanya perusahaan transportasi, tapi penyedia solusi mobilitas end-to-end.
Lonjakan Kinerja Keuangan
Transformasi tersebut tercermin jelas dari laporan keuangan kuartal III 2025.
ASSA membukukan laba bruto Rp1,39 triliun, naik dari Rp1,07 triliun tahun sebelumnya. Meski beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp3,01 triliun (dari Rp2,56 triliun), efisiensi operasional membuat margin keuntungan tetap terjaga.
Dari sisi profitabilitas, laba usaha naik 49% menjadi Rp813,55 miliar, sementara laba sebelum pajak melonjak 80% ke level Rp617,70 miliar.
Yang paling menarik, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk melonjak hingga Rp348,60 miliar, dari Rp212,67 miliar tahun sebelumnya — pertumbuhan lebih dari 60% hanya dalam satu tahun.
Kenaikan ini menunjukkan bahwa ekspansi yang dijalankan ASSA tidak hanya mengejar skala, tapi juga mendorong efisiensi dan nilai tambah bagi pemegang saham.
Logistik Jadi Tulang Punggung Pertumbuhan
Menurut Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto, pertumbuhan bisnis tahun ini terutama disumbang oleh pilar logistik dan pengiriman, yang mencatat kontribusi Rp1,9 triliun, tumbuh 39% year-on-year.
Sementara itu, segmen sewa kendaraan dan Autopool menyumbang sekitar Rp1,2 triliun, menandakan bahwa lini bisnis tradisional perusahaan tetap tumbuh sehat.
“Pencapaian kinerja positif ini mencerminkan strategi pertumbuhan berkelanjutan yang kami jalankan secara konsisten,” ujar Prodjo. “Kami terus memperkuat bisnis logistik, namun tetap menjaga momentum dari segmen rental dan kendaraan bekas.”
ASSA sadar, masa depan logistik Indonesia ada pada integrasi sistem dan kecepatan layanan. Karena itu, perusahaan gencar memperluas jaringan Cargoshare di kota-kota dengan tingkat produktivitas tinggi, sekaligus mengembangkan sistem transport management dan digitalisasi operasional agar lebih efisien dan scalable.
Menyongsong Era Cold Chain dan Distribusi Modern
Salah satu langkah strategis terbaru ASSA adalah memperluas layanan cold chain logistics lewat Coldspace.
Fasilitas gudang baru di kawasan Pulo Gadung ditargetkan beroperasi pada akhir 2025, memperkuat kapasitas penyimpanan dan distribusi produk yang sensitif terhadap suhu — seperti makanan segar, farmasi, hingga produk e-commerce kategori fresh goods.
Langkah ini menunjukkan arah transformasi ASSA: tidak hanya fokus pada volume pengiriman, tapi juga pada spesialisasi layanan bernilai tambah yang permintaannya terus meningkat di era digital commerce.
Fondasi Keuangan yang Semakin Kuat
Pertumbuhan agresif ini tetap ditopang oleh fundamental yang sehat. Hingga 30 September 2025, total aset ASSA naik menjadi Rp8,38 triliun, sementara liabilitas tercatat Rp5,22 triliun.
Kenaikan ini masih dalam batas wajar dan menunjukkan bahwa struktur keuangan perusahaan tetap solid meski ekspansi terus berjalan.
Dengan strategi logistik terintegrasi dan diversifikasi bisnis yang kuat, ASSA kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain logistik nasional terlengkap di Indonesia.
Menuju Masa Depan Ekosistem Mobilitas
Transformasi ASSA tidak berhenti di sini. Ke depan, perusahaan berencana memperdalam kolaborasi antar-pilar bisnis — mulai dari integrasi data pelanggan antara ASSA Rent dan ASLC, hingga efisiensi jalur distribusi antara Anteraja dan Cargoshare.
Dengan digitalisasi dan sinergi antarunit bisnis, ASSA tengah membangun ekosistem mobilitas masa depan — di mana satu perusahaan mampu mengelola seluruh rantai distribusi, transportasi, dan kendaraan bekas dalam satu sistem terintegrasi.
Referensi Data
-
Laporan Keuangan PT Adi Sarana Armada Tbk per 30 September 2025
-
Siaran Pers PT Adi Sarana Armada Tbk (20–21 Oktober 2025)
-
IQPlus (21 Oktober 2025)
Disclaimer
Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi dan informasi berdasarkan sumber resmi yang tersedia publik. Konten tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi investasi atau ajakan membeli/menjual saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing pembaca.
0Komentar