🏆 ICBP: Saham Mi Instan yang Konsisten Cuan, Bahkan Saat Ekonomi “Melempem”
Pernah kepikiran ga? kalo kamu punya bisnis yang produknya selalu dicari, bahkan di masa krisis ekonomi. Mau tanggal muda atau tua, warung sampai rumah tangga, semuanya butuh mi instan. Nah, di balik kebutuhan itu ada satu nama raksasa: Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP). Tapi pertanyaannya, apakah sahamnya juga seenak produknya?
Jawabannya: Iya. Dan bahkan lebih.
Mari kita bahas secara lengkap dari sisi fundamental — bukan cuma narasi, tapi langsung dari data kinerja yang kuat.
📈 1. Pendapatan Tumbuh Stabil, Tanda Permintaan Konsumen Masih Kuat
Dari tabel keuangan yang kamu lihat, ICBP mencatat pertumbuhan pendapatan dari Rp67,9 triliun (2023) menjadi proyeksi Rp92,9 triliun di 2027.
📌 Analisa:
-
CAGR (compound annual growth rate) revenue selama 5 tahun sekitar 8.2%, angka yang solid untuk bisnis consumer staples.
-
Pertumbuhan ini didorong oleh dua mesin utama: volume naik (4,5%) dan kenaikan ASP (3–4%). Artinya, ICBP bisa jual lebih banyak dengan harga yang lebih tinggi.
⏩ Ini bukan pertumbuhan karena diskon, tapi karena kekuatan merek dan loyalitas pelanggan.
💰 2. EBITDA Terus Naik, Tapi Pertumbuhan Mulai Melambat
EBITDA naik dari Rp16,1 triliun (2023) ke Rp22,4 triliun (2027). Tapi laju pertumbuhannya terlihat menurun:
Tahun | EBITDA (Rp triliun) | Pertumbuhan EBITDA (%) |
---|---|---|
2023A | 16,151 | 17,5% |
2024A | 17,656 | 9,3% |
2025F | 18,983 | 7,5% |
2026F | 20,680 | 8,9% |
2027F | 22,442 | 8,5% |
📌 Analisa:
-
Meski EBITDA tetap naik, pertumbuhan tahunan cenderung melambat.
-
Ini mencerminkan bahwa efisiensi biaya dan volume penjualan sudah mulai masuk ke fase matur.
-
Namun, EBITDA margin tetap solid karena logistik dan bahan baku makin efisien.
📊 3. Laba Bersih Melejit 45% di 2025, Ini Tanda Fundamental Kuat
Net profit melonjak dari Rp7,1 triliun (2024) ke Rp10,1 triliun (2025), atau naik 43% YoY. Bahkan di 2027 diproyeksikan tembus Rp13,5 triliun.
📌 Analisa:
-
Pertumbuhan laba lebih cepat dari pendapatan → artinya margin membaik.
-
Kemampuan perusahaan meningkatkan profit tanpa harus bergantung pada pertumbuhan besar di revenue adalah sinyal manajemen operasional yang solid.
💹 4. EPS Tembus 1.000-an, Tapi Harga Saham Masih Dianggap Murah
Tahun | EPS (Rp) | EPS Growth (%) |
---|---|---|
2023A | 599,4 | 52,4% |
2024A | 607,1 | 1,3% |
2025F | 870,0 | 43,3% |
2026F | 1.032,4 | 18,7% |
2027F | 1.154,9 | 11,9% |
📌 Analisa:
-
EPS tumbuh cepat, mencerminkan efektivitas operasional dan efisiensi biaya.
-
Meningkatnya EPS ini seharusnya mendorong harga saham naik, tapi ternyata...
🔍 5. Valuasi Makin Murah: Cocok Buat Investor yang Suka Diskon
Tahun | PER (x) | PBV (x) |
---|---|---|
2023A | 17,7 | 3,0 |
2025F | 12,2 | 2,4 |
2027F | 9,2 | 1,9 |
📌 Analisa:
-
Di saat EPS naik, tapi PER turun → valuasi makin murah.
-
Ini bisa terjadi karena market belum sepenuhnya "menghargai" pertumbuhan ICBP, atau investor masih wait & see soal daya beli masyarakat.
-
Tapi buat investor jangka panjang, ini momen emas.
💵 6. Dividen Terus Naik, Yield Tembus 5% di 2027
Tahun | DPS (Rp) | Dividend Yield (%) |
---|---|---|
2023A | 276,6 | 2,6% |
2025F | 321,7 | 3,0% |
2027F | 547,2 | 5,1% |
📌 Analisa:
-
Dividen terus naik, seiring profit yang juga tumbuh.
-
Dividend yield naik dari 2,6% menjadi 5,1%, ini cocok banget buat investor yang cari passive income stabil.
-
Bahkan dengan asumsi harga saham nggak naik pun, kamu tetap dapat return dari dividen.
⚖️ 7. Rasio EV/EBITDA Turun: Sinyal Saham Semakin Undervalued
Tahun | EV/EBITDA |
---|---|
2023A | 9,2 |
2025F | 7,4 |
2027F | 5,7 |
📌 Analisa:
-
Rasio ini mengukur seberapa mahal harga saham dibanding arus kas operasional.
-
Penurunan EV/EBITDA → saham makin atraktif karena harga tidak naik secepat pertumbuhan EBITDA.
-
Ini menandakan peluang besar bagi investor jangka panjang.
⚠️ Risiko Tetap Harus Diwaspadai
-
Pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah bisa turunkan volume penjualan.
-
Harga komoditas global (seperti gandum atau minyak sawit) jika naik mendadak bisa tekan margin.
-
Ketergantungan pasar domestik → perlu ekspansi luar negeri yang agresif agar pertumbuhan berkelanjutan.
✅ Insight : Saham Consumer Goods Paling Rasional untuk Investor Pemula
ICBP punya semua faktor yang dicari investor pemula:
-
Bisnis mudah dipahami
-
Kinerja stabil dan konsisten
-
Dividen rutin
-
Valuasi murah
-
Risiko relatif rendah
Dan dari sisi data, semua indikator mendukung keputusan beli (BUY). Bahkan dibanding saham consumer lain, ICBP terlihat defensif dan undervalued.
idx.co.id
0Komentar