Coba deh pikirkan misalnya kamu lagi jalan ke pasar pagi. Biasanya ramai, orang lalu-lalang, pedagang teriak nawarin dagangan, dan kamu pun ikut sibuk pilih-pilih sayur. Tapi hari ini berbeda. Sepi. Beberapa lapak tutup. Yang datang pun hanya lihat-lihat tanpa beli.
Nah, kondisi pasar saham kita selama sepekan kemarin mirip banget dengan pasar yang sepi tadi.
📉 Transaksi Menyusut, Pasar Mulai Lesu?
Selama seminggu terakhir, rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 7,63%. Dari yang semula Rp16,24 triliun jadi hanya Rp15,01 triliun. Artinya, uang yang "berputar" di pasar saham makin sedikit.
Bukan cuma itu…
-
Frekuensi transaksi harian juga turun 8,15%, dari 1,42 juta menjadi 1,31 juta kali transaksi.
-
Volume transaksi makin parah: anjlok 13% dari 28,05 miliar lembar jadi 24,41 miliar lembar saham.
Kalau diibaratkan toko, bukan cuma pembeli yang sedikit, tapi juga barang yang keluar masuk pun makin sepi. Ini bisa jadi sinyal bahwa banyak investor — terutama ritel — mulai pasang rem. Entah karena takut, galau, atau memang lagi nunggu kepastian arah pasar.
🧠 Apa Penyebabnya?
Beberapa faktor bisa bikin pasar mendadak "dingin":
-
Ketidakpastian global: Sentimen suku bunga AS, kekhawatiran geopolitik, atau sinyal-sinyal dari China bisa bikin investor wait and see.
-
Kondisi domestik: Kalau data ekonomi Indonesia (seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, hingga nilai tukar rupiah) lagi kurang sedap, pasar saham pasti ikut loyo.
-
Profit taking: Bisa jadi investor besar sudah ambil untung duluan dan memilih parkir dana di instrumen yang lebih aman.
😨 Investor Asing Kabur? Ternyata...
Data terakhir menunjukkan investor asing mencatat net sell alias jual bersih sebesar Rp2,73 triliun hanya dalam seminggu. Dan sejak awal tahun 2025, akumulasi jual bersih asing sudah tembus Rp53,10 triliun.
Buat investor pemula, ini bisa bikin panik. Tapi tunggu dulu…
Walaupun secara agregat asing jualan, tapi mereka tetap masuk ke beberapa saham. Ini penting: jangan cuma lihat asing kabur, tapi lihat juga ke mana mereka tetap masuk.
🔍 10 Saham Pilihan Asing Minggu Ini
Berikut 10 saham dengan nilai net foreign buy (pembelian bersih oleh asing) tertinggi di pasar reguler minggu lalu:
-
ANTM (Aneka Tambang)
Emas dan nikel selalu menarik, terutama dengan tren transisi energi dan permintaan kendaraan listrik. -
TLKM (Telkom Indonesia)
Raksasa telekomunikasi yang dianggap defensif. Arus kas stabil, dividend oke. -
AADI (Adaro Andalan Indonesia)
Anak usaha Adaro yang fokus di energi, terutama batubara dan turunannya. -
ASII (Astra International)
Konglomerat dengan diversifikasi kuat. Dari otomotif, finansial, hingga agribisnis. -
RATU (Raharja Energi Cepu)
Pemain baru di sektor energi yang mulai dilirik pelaku pasar. -
AMRT (Alfamart)
Retail masih jadi sektor favorit, apalagi saat daya beli stabil. -
BREN (Barito Renewable Energi)
Saham "hijau" yang fokus ke renewable energy — sektor masa depan. -
ENRG (Energi Mega Persada)
Perusahaan migas dengan eksposur cukup besar di eksplorasi energi domestik. -
PGAS (Pertamina Gas Negara)
Pipa gas dan distribusi — infrastruktur energi yang penting dan strategis. -
ISAT (Indosat Ooredoo Hutchison)
Salah satu emiten telekomunikasi yang agresif dalam pengembangan jaringan dan digitalisasi.
💡 Apa Maknanya Buat Investor Pemula?
Kalau kamu baru mulai belajar investasi, momen seperti ini justru bisa jadi waktu yang tepat buat belajar. Kenapa?
-
Asing lagi pilih-pilih saham. Walau pasar sepi, mereka tetap masuk ke saham tertentu. Artinya? Mereka yakin jangka panjangnya tetap menarik.
-
Saham-saham incaran asing biasanya punya fundamental kuat. Nggak asal beli. Mereka riset dan punya alasan.
-
Jangan cuma ikut arus jual-beli. Tapi belajar melihat kenapa saham itu dipilih.
🎯 Ternyata Saat Pasar Lesu, Investor Asing Bergerak
Kondisi pasar yang lagi dingin seperti ini bukan waktunya panik, tapi waktunya observasi.
Ingat prinsip Warren Buffett:
"Be fearful when others are greedy, and be greedy when others are fearful."
Artinya, saat semua orang takut dan pasar sepi, justru di situlah banyak peluang tersembunyi.
Jadi, alih-alih ikut panik karena asing jualan, coba lihat ke mana mereka masuk. Perhatikan pergerakan saham ANTM, TLKM, ASII, hingga AMRT. Pelajari bisnisnya, cek laporan keuangannya, dan mulai cicil investasi kecil-kecil.
Karena seperti kata pepatah lama di pasar modal:
"Pasar itu kayak roller coaster. Yang penting bukan seberapa sering kamu teriak, tapi seberapa lama kamu tetap duduk di kursi."
Kalau kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa simpan atau bagikan ke teman yang lagi belajar investasi juga ya!
0Komentar