Kabar Baru Emiten PIPA Masuk Industri Oil and Gas

Saat sebagian perusahaan manufaktur memilih untuk bertahan di zona nyaman, PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) justru memilih untuk berlari. Setelah sukses membukukan laba bersih pada semester I-2025, PIPA langsung mempersiapkan langkah strategis berikutnya. Dalam wawancara terbaru yang dirilis pada 5 Agustus 2025, manajemen menyampaikan serangkaian inisiatif penting yang akan mendorong perusahaan menembus pasar yang lebih luas dengan pondasi yang lebih kokoh.

“Kami tidak sekadar menjual pipa, kami membangun solusi jangka panjang untuk masa depan Indonesia.”
– Imanuel Kevin Mayola, Direktur Utama PIPA

Optimisme di Tengah Tantangan

Tahun 2025 bukan tahun yang mudah. Kondisi global masih dibayangi ketidakpastian, sementara daya beli masyarakat ikut tertekan akibat inflasi dan penyesuaian subsidi. Namun, alih-alih pesimis, PIPA justru melihat peluang di balik tantangan tersebut.

Kevin menyatakan bahwa perusahaan mengedepankan strategi adaptif yang berfokus pada tiga hal utama:

  1. Diversifikasi produk, termasuk rencana masuk ke segmen pipa HDPE dan PPR.

  2. Inovasi dan digitalisasi pemasaran, khususnya melalui kanal e-commerce B2B.

  3. Perluasan jaringan distribusi, terutama ke kawasan Indonesia Tengah dan Timur.

Langkah ini sejalan dengan posisi PIPA yang saat ini sudah memiliki jaringan distribusi dari Sumatera hingga Sulawesi. Target berikutnya adalah memperluas jangkauan ke wilayah seperti Ternate, Kendari, Makassar, hingga Papua.

Peluang dari Proyek Infrastruktur Nasional

Pemerintah Indonesia masih menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas. Proyek-proyek seperti air bersih, sanitasi, irigasi, dan drainase menjadi ladang subur bagi pertumbuhan industri pipa plastik. Kebutuhan akan produk-produk seperti pipa PVC, fitting, dan talang akan terus meningkat.

PIPA, sebagai pemain yang sudah berpengalaman di sektor ini, menjadi salah satu yang paling diuntungkan. Permintaan jangka panjang diperkirakan akan tetap stabil berkat program pembangunan perumahan rakyat dan revitalisasi kawasan pemukiman.

“Kami melihat prospek yang sangat menjanjikan di bidang perpipaan. Negara kita adalah negara maritim-agraris. Kebutuhan infrastruktur irigasi dan air bersih akan terus meningkat,” jelas Kevin.

Target Masuk Industri Oil & Gas

Salah satu rencana paling ambisius dari PIPA adalah masuk ke sektor oil & gas dengan menghadirkan lini produk baru seperti pipa HDPE dan PPR. Untuk mendukung hal ini, perusahaan sedang menjajaki kolaborasi teknologi dengan mitra dari Tiongkok yang memiliki pengalaman dalam pengembangan pipa untuk industri energi dan pertambangan.

Langkah ini bukan hanya bentuk ekspansi vertikal, tetapi juga bagian dari strategi diversifikasi risiko, mengingat sektor oil & gas memiliki kebutuhan teknis berbeda dan margin yang lebih tinggi.

Transformasi Digital & Efisiensi Operasi

PIPA juga aktif merespons tekanan eksternal seperti fluktuasi harga bahan baku. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan meningkatkan efisiensi produksi dan mengembangkan strategi distribusi yang lebih efektif. Digitalisasi pemasaran juga menjadi salah satu langkah penting, di mana PIPA mulai fokus pada penjualan online B2B dan kolaborasi dengan kontraktor-kontraktor lokal di daerah.

Strategi ini bukan hanya menekan biaya distribusi, tapi juga membuka peluang akuisisi pelanggan baru yang sebelumnya sulit dijangkau secara tradisional.


Langkah Menuju Keberlanjutan: Kontrak Jangka Panjang

Satu poin menarik yang disampaikan Kevin adalah niat PIPA untuk menjalin kontrak jangka panjang, baik dengan customer maupun supplier. Hal ini selaras dengan kajian Johnsen, Sadrieh & Voigt (2021) dalam riset berjudul Short-term vs Long-term Contracting, yang menyimpulkan bahwa kontrak jangka panjang menciptakan stabilitas dan pemerataan keuntungan antar pihak (ratcheting aversion theory).

Dengan pendekatan ini, PIPA ingin memastikan bahwa semua stakeholder, dari hulu ke hilir, memiliki insentif jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan bisnis.


Kemitraan Strategis dengan Morris Capital Indonesia

Salah satu langkah paling strategis yang sedang difinalisasi adalah kemitraan dengan Morris Capital Indonesia, perusahaan penasihat keuangan dan investasi. Kolaborasi ini disebut-sebut akan menjadi fondasi penting bagi permodalan dan ekspansi jangka panjang PIPA.

Dengan sokongan Morris, PIPA dapat memperluas jaringan bisnis, mendapatkan akses ke pembiayaan yang lebih fleksibel, serta memperkuat sinergi dalam pengembangan produk baru dan distribusi.

“Kemitraan ini akan menjadi landasan bagi ekspansi jangka panjang kami. Kami ingin menciptakan nilai tambah bersama dan menghadapi masa depan dengan penuh optimisme,” tegas Kevin.


Penutup: PIPA Siap Berlari Jauh

Jika melihat strategi yang dijalankan, bisa dibilang PIPA tidak sekadar mengandalkan momentum dari kinerja semester pertama. Perusahaan ini sedang membangun jalan tol jangka panjang untuk tumbuh lebih agresif dan lebih stabil ke depan.

Dari rencana ekspansi geografis, diversifikasi produk, hingga kolaborasi strategis dengan mitra keuangan, PIPA menunjukkan bahwa mereka siap naik kelas dari pemain nasional menjadi pemimpin industri perpipaan yang relevan secara regional.

Untuk kamu yang ingin mendalami analisa fundamental dan kinerja keuangan perusahaan secara menyeluruh, baca artikel lengkapnya di: Analisa dan Prospek Saham PIPA

📌 Catatan Kaki:

  • Data dikutip dari siaran pers IQPlus, 5 Agustus 2025.

  • Teori Ratcheting Aversion diambil dari jurnal: Johnsen, Sadrieh & Voigt (2021), Short-term vs Long-term Contracting.