Beberapa hari terakhir, saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (IDX: INET) tiba-tiba mencuri perhatian pasar. Pergerakannya menanjak tajam, membuat banyak investor bertanya-tanya: ada apa di balik lonjakan ini?
Bahkan hari ini 10 November 2025, di sesi perdagangan kedua terpantau Saham INET ARA. Lantas apa yang menyebabkan Saham INET ini naik tajam? ada issue apa?
Hal ini diduga berkaitan dengan Issue Emiten INET yang resmi menandatangani termsheet atau kesepakatan awal untuk mengakuisisi 60% saham PT Trans Hybrid Communication (THC)—sebuah langkah penting yang berpotensi mengubah peta bisnis infrastruktur digital nasional.
Langkah Awal Kolaborasi Dua Pemain Infrastruktur Digital
Bayangkan dua perusahaan teknologi yang sama-sama membangun tulang punggung internet Indonesia kini bersatu dalam satu visi besar. Itulah yang terjadi antara INET dan THC.
Penandatanganan termsheet ini menandai langkah awal kolaborasi strategis yang bertujuan memperkuat sektor infrastruktur digital dan konektivitas nasional, terutama di layanan fiber optik, IP transit, cloud, dan data center.
Menurut Muhammad Arief Angga, Direktur Utama INET, kolaborasi ini bukan sekadar ekspansi bisnis, melainkan sinergi teknologi.
“Penandatanganan termsheet ini menjadi langkah awal penting bagi INET untuk memperluas jaringan bisnis di sektor infrastruktur digital. Kami melihat potensi besar dalam sinergi antara kemampuan teknologi dan jaringan THC dengan ekosistem digital INET,” ujarnya.
Siapa THC? Pemain Lama dengan Portofolio Mapan
Bagi sebagian investor ritel, nama PT Trans Hybrid Communication (THC) mungkin belum terlalu familiar. Namun di industri telekomunikasi, THC bukan pemain baru. Berdiri sejak 2006, perusahaan ini dikenal sebagai penyedia infrastruktur jaringan dan solusi digital nasional yang telah mengantongi lisensi lengkap dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Lisensi tersebut mencakup JARTUP INTERNATIONAL, JARTUP, JARTAPLOK, NAP, dan ISP, menandakan kemampuan THC beroperasi di berbagai segmen bisnis konektivitas.
Perusahaan ini juga telah melayani lebih dari 250 pelanggan korporasi dan operator telekomunikasi, termasuk Telkom, Indosat, Biznet, ICON+, iForte, Telekom Malaysia, China Telecom, Telemedia (Surge), Moratelindo, AlfaMart, Hotel Harris, hingga Bank Mandiri.
Jaringan THC bahkan telah menjangkau lintas negara—Singapura, Malaysia, Hong Kong, hingga Brunei—dengan layanan seperti Metro-E, FTTH (DUKODU), Cloud, dan Managed Service.
“Kami menyambut positif langkah awal ini. Sinergi dengan INET akan memperkuat strategi pengembangan jaringan serta membuka peluang akselerasi ekspansi bisnis,” ungkap Fadzri Sentosa, Direktur Utama THC.
Rencana Akuisisi: Dari Termsheet ke Kepemilikan Saham Mayoritas
Penandatanganan termsheet ini menjadi dasar bagi kedua perusahaan untuk masuk ke tahap due diligence dan negosiasi finalisasi Share Purchase Agreement (SPA).
Jika seluruh proses berjalan lancar dan mendapat restu dari regulator, INET akan menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 60% saham THC.
Rencana ini tidak hanya memperluas portofolio INET, tetapi juga menghadirkan sejumlah manfaat strategis:
-
Meningkatkan kapasitas jaringan backbone dan IP transit nasional, memperkuat konektivitas antarwilayah.
-
Mengintegrasikan layanan data center dan cloud service milik kedua perusahaan.
-
Mempercepat ekspansi jaringan FTTH dan layanan B2B di seluruh Indonesia.
-
Mendukung agenda transformasi digital nasional, dengan mengoptimalkan kolaborasi antar-entitas teknologi lokal.
Profil INET: Membangun Tulang Punggung Digital Indonesia
Sebagai perusahaan publik, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) berfokus pada penyediaan solusi digital dan infrastruktur jaringan nasional, dengan layanan meliputi IP Transit, Local Loop, FTTH, jaringan backbone, hingga solusi digital B2B.
INET tengah berkomitmen membangun ekosistem digital terintegrasi berbasis teknologi dan sumber daya manusia unggul. Langkah akuisisi THC ini menjadi bagian dari strategi besar untuk memperluas kapasitas dan memperkuat posisi perusahaan di tengah pesatnya kebutuhan konektivitas nasional.
“Kolaborasi dengan THC merupakan bagian dari strategi ekspansi kami untuk memperkuat bisnis infrastruktur digital dan konektivitas nasional,” tutup Arief Angga.
Investor Mulai Melirik
Tak heran jika kabar akuisisi ini membuat saham INET menjadi sorotan. Pasar melihat langkah ini sebagai sinyal positif bahwa INET tengah memperluas kapasitas bisnis dan memperkuat fondasi jangka panjangnya di sektor yang vital—infrastruktur digital.
Bagi investor pemula, pergerakan saham seperti ini bisa menjadi contoh nyata bagaimana berita korporasi dan aksi korporasi strategis dapat memengaruhi sentimen pasar. Namun tetap perlu diingat, setiap peluang juga membawa risiko—dan analisa fundamental tetap menjadi kunci utama.
📊 Sumber data:
IQPlus (5 November 2025), keterangan resmi PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), dan PT Trans Hybrid Communication (THC).

0Komentar