Di saat mayoritas saham di IHSG tertekan dan merah membara, ada satu saham yang justru tampil beda—melonjak bak roket ke langit. LABA, emiten dengan nama lengkap Green Power Group Tbk, hari ini sukses mencuri perhatian pasar dengan kenaikan harga +23,93% dalam satu hari. Dan kalau kita tarik mundur selama 3 bulan terakhir, saham ini sudah menguat +51,88%.
Kok bisa?
Nah, di sinilah ceritanya dimulai. Yuk kita bahas dari awal sampai ke inti, dengan bahasa yang sederhana tapi tetap tajam berdasarkan data.
🏭 Kisah di Balik Kenaikan Saham LABA
SAHAM LABA bukan sekadar perusahaan energi. Kini mereka mulai membuka lembaran baru: merambah bisnis tambang emas dan tembaga di Aceh, lewat aksi akuisisi 65% saham di tambang tersebut. Ini bukan langkah kecil, karena tambang logam mulia ini akan disinergikan ke bisnis baterai kendaraan listrik (EV) mereka.
Jadi, kita sedang melihat transformasi perusahaan—dari hanya “green energy” menjadi pemain hulu-hilir di sektor EV. Langkah ini strategis karena:
-
Emas dan tembaga adalah komoditas dengan permintaan tinggi secara global.
-
Baterai EV adalah masa depan, dan Indonesia tengah menjadi episentrum manufaktur baterai Asia Tenggara.
📅 Sentimen Pendukung di Depan Mata
-
RUPS Tahunan akan digelar pada 20 Juni 2025. Biasanya, menjelang RUPS, ekspektasi pasar meningkat apalagi jika ada agenda strategis yang dibahas.
-
Rencana rights issue hingga 6 miliar saham untuk menggalang dana Rp900 miliar. Ini menunjukkan adanya injeksi aset baru dari induk usaha. Artinya: ekspansi dan pertumbuhan jangka panjang sedang dipersiapkan.
🔎 Analisa Teknikal: Pola Cup and Handle
Buat kamu yang suka analisa grafik, LABA sedang membentuk pola cup and handle, salah satu pola bullish terkenal. Artinya, saham ini berpotensi rebound dan naik lebih tinggi.
Target harga ke depan?
-
Resistance pertama di kisaran Rp230
-
Target lanjutan bisa menyentuh Rp320 jika sentimen terus membaik
📊 Data Fundamental: Apakah Layak Dipegang Jangka Panjang?
Sekarang kita masuk ke “jeroannya” perusahaan. Ini data fundamental LABA berdasarkan informasi dari IDX mobile:
Fundamental
-
Penjualan (Sales): Rp8,491 miliar
-
Aset: Rp141,4 miliar
-
Liabilitas: Rp79,82 miliar
-
Ekuitas: Rp61,63 miliar
-
Operating Profit: Rp1,906 miliar
-
Net Profit: Rp1,853 miliar
-
Cash Flow: minus Rp10,93 miliar
👉 Catatan: Meski untung bersih (net profit) masih ada, namun cash flow negatif cukup dalam. Ini warning buat kamu yang mengincar bisnis dengan arus kas sehat. Kemungkinan besar ini karena belanja modal (capex) yang besar terkait ekspansi.
📈 Earnings: Menghasilkan Berapa untuk Pemegang Saham?
-
Earnings per Share (EPS): Rp1,68
-
Revenue per Share: Rp7,70
-
Book Value per Share: Rp55,86
-
Cash Flow per Share: -Rp9,91
-
Dividen: Rp0 (belum bagi dividen)
👉 Kesimpulan: EPS positif itu sinyal bagus. Tapi karena tidak ada dividen dan arus kas negatif, LABA lebih cocok buat kamu yang siap pegang jangka panjang dan percaya dengan prospek pertumbuhan, bukan cari cuan instan.
💰 Valuasi Saham LABA: Mahal atau Murah?
-
PER (Price to Earnings Ratio): -29,20x
-
PBV (Price to Book Value): 2,92x
-
PSR (Price to Sales Ratio): 26,25x
-
Dividend Yield: 0%
📌 Analisa singkat:
-
PER negatif ini anomali, bisa jadi karena laba masih kecil dibanding ekspektasi valuasi atau karena harga saham sudah lari duluan.
-
PBV 2,92x termasuk premium, artinya pasar kasih valuasi hampir 3 kali lipat dari nilai buku—menandakan ekspektasi masa depan yang tinggi.
-
Tapi PSR yang tinggi menunjukkan saham ini sudah cukup “mahal” dibanding penjualannya saat ini.
⚖️ Kesimpulan: Apakah LABA Cocok Buat Kamu?
Kalau kamu tipe investor yang:
-
Suka saham bertumbuh (growth stock)
-
Berani ambil risiko di awal transformasi perusahaan
-
Percaya dengan tema besar seperti EV dan tambang emas
-
Tidak terlalu berharap dividen
Maka LABA layak kamu pantau bahkan koleksi secara bertahap.
Tapi...
Kalau kamu lebih suka saham yang stabil, sudah mapan, dan rutin bagi dividen, maka LABA mungkin belum waktunya buatmu sekarang.
📌 Catatan Penutup
Saham LABA sedang masuk momentum spesial. Harga sudah mulai naik dan cerita fundamentalnya sedang dibentuk. Tapi jangan lupa, semakin tinggi harapan, semakin besar risiko koreksi jika realisasi tidak sesuai ekspektasi.
Kuncinya: tahu kapan masuk, tahu kapan keluar.
Dan ingat, apapun pilihannya: investasi terbaik adalah yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko kamu sendiri.
Kalau kamu merasa artikel ini membantu, jangan ragu bagikan ke teman-teman yang juga sedang belajar investasi. Karena saham bukan cuma angka, tapi cerita. Dan setiap cerita besar, selalu dimulai dari satu langkah kecil: memahami.
0Komentar