Saham CHEM mendadak jadi sorotan lantaran melonjak drastis hanya dalam waktu singkat. Pergerakan harga saham PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) bahkan mencapai kenaikan 75% dan membuat banyak investor terkejut.
Lonjakan 75% dalam Dua Pekan
Data perdagangan mencatat saham CHEM naik dari harga terendah Rp60 pada 30 Juli 2025 ke level tertinggi Rp105 pada 11 Agustus 2025. Lonjakan tersebut hanya terjadi dalam kurun waktu kurang dari dua minggu.
Selama periode itu, tercatat volume perdagangan mencapai 835,44 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp71,14 miliar. Transaksi terbesar terjadi pada 11 Agustus 2025 dengan nilai Rp41,78 miliar hanya dalam sehari.
Penjelasan Direktur CHEM
Direktur CHEM, Wenty Rasjid, angkat bicara soal pergerakan saham yang tidak biasa ini. Menurutnya, fluktuasi harga dan peningkatan volume transaksi murni hasil dari dinamika pasar.
"Volatilitas saham CHEM di Bursa, murni dinamika pasar saja. Tidak ada rencana aksi korporasi di semester I 2025, namun sedang menjajaki beberapa action, kemungkinan di 1-3 tahun ke depan," ujar Wenty dalam acara Publik Ekspos Insidentil, Selasa (19/8).
Ia menegaskan, perseroan sudah menyampaikan seluruh informasi, fakta, maupun kejadian material lain kepada publik sesuai ketentuan yang berlaku.
RUPST dan Dividen
Sebelumnya, CHEM telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 Juni 2025. Dalam rapat itu, pemegang saham menyetujui laporan tahunan, penggunaan laba bersih, dan penunjukan kantor akuntan publik.
Selain itu, CHEM juga membagikan dividen final tahun buku 2024 sebesar Rp0,77 per lembar saham pada 30 Juli 2025. Pembayaran dividen dilakukan sehari sebelum harga saham perusahaan mulai bergerak naik.
Pasar Masih Spekulatif
Lonjakan saham CHEM dalam hitungan hari membuat banyak analis menilai pergerakan ini lebih karena sentimen pasar ketimbang faktor fundamental. Dengan tidak adanya aksi korporasi dalam waktu dekat, pergerakan harga kemungkinan besar hanya ditopang spekulasi.
Meski begitu, rencana strategis yang sedang dijajaki manajemen bisa menjadi katalis jangka panjang bila terealisasi dalam 1–3 tahun mendatang. Untuk saat ini, investor diminta tetap waspada menghadapi volatilitas tinggi saham berkapitalisasi kecil.
0Komentar