Ilustrasi Biotown BKSL di Sentul, menampilkan kawasan kota kesehatan terpadu dengan gedung modern, ruang hijau, dan infrastruktur kota yang futuristik

PT Sentul City Tbk (BKSL) memastikan mulai tahun depan mereka akan menjalankan proyek besar bernama Biotown, kawasan yang digadang menjadi “kota kesehatan terpadu” pertama di Indonesia. Proyek ini disiapkan sebagai pengembangan jangka panjang yang memadukan hunian, kesehatan, dan industri berbasis riset.

Biotown dirancang untuk mengintegrasikan lima sektor utama, yaitu Medical Services, Medical Care, Medical Pharmaceutical, Medical Science, dan Medical Devices. Seluruhnya disatukan dalam satu kawasan sehingga aktivitas layanan medis hingga pengembangan teknologi kesehatan bisa berjalan dalam satu ekosistem.

BKSL menyiapkan lahan hingga 2.000 hektar untuk pembangunan Biotown yang berlokasi di sekitar Sentul dan wilayah pendukungnya. Perusahaan menilai lokasi tersebut strategis karena dekat dengan akses tol, pusat kota, dan pengembangan kawasan Jabodetabek.

Manajemen BKSL menyebut proyek ini merupakan langkah transformasi perusahaan dari sekadar pengembang properti menjadi pemain besar di sektor kesehatan dan teknologi. Mereka menilai pasar layanan kesehatan Indonesia masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar.

Saat ini BKSL juga tengah menyiapkan dokumen pendukung untuk mengajukan Biotown sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Jika disetujui, status tersebut bakal memberi insentif fiskal dan nonfiskal bagi investor yang ingin masuk ke kawasan tersebut.

Perusahaan sudah bekerja sama dengan konsultan internasional untuk menyusun business plan dan peta pengembangan jangka panjang Biotown. Kerja sama ini mencakup studi kebutuhan fasilitas, potensi industri, hingga proyeksi investasi.

Kinerja keuangan BKSL yang meningkat di 2025 menjadi salah satu alasan perusahaan berani melangkah agresif. Pendapatan perusahaan dilaporkan tumbuh signifikan dari sektor hunian, apartemen, dan area komersial sepanjang tahun ini.

BKSL berharap Biotown tidak hanya menjadi pusat layanan kesehatan modern, tetapi juga mampu menarik industri farmasi, riset bioteknologi, dan alat kesehatan dalam negeri. Proyek ini ditargetkan mampu membuka lapangan kerja baru sekaligus memperkuat ekosistem kesehatan nasional.