NEWS; Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa ada 45 perusahaan yang siap untuk melakukan penawaran umum perdana (Initial PublicOffering/IPO).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna
mengatakan bahwa perkiraan dana yang akan dihimpun dari jumlah tersebut
mencapai Rp49,5 triliun.
Menurut Nyoman, perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals
dan Technology paling banyak yang masuk dalam pipeline pencatatan saham,
sementara yang lainnya tersebar di sektor lain. Setidaknya terdapat 8 perusahaan
dari sektor siklikal dan teknologi, 6 dari sektor transportasi, 5 dari sektor
bahan baku, dan 4 dari sektor kesehatan.
Terdapat juga 3 perusahaan dari sektor energi,
infrastruktur, dan properti real-estate. Sementara itu, sektor keuangan dan industri
memiliki 2 calon emiten, dan 1 perusahaan dari sektor nonsiklikal. Hingga
tanggal 19 Januari 2023, ada 8 perusahaan yang telah melantai di BEI, dan 11
perusahaan yang sedang melaksanakan tahapan pencatatan saham melalui e-IPO.
Nyoman menambahkan bahwa proses pencatatan saham perusahaan dalam pipeline ini akan terus dilakukan oleh BEI dan dia harapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dalam pasar modal. Ia juga berharap proses ini dapat meningkatkan likuiditas pasar modal dan menjadi salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan yang ingin mengembangkan bisnisnya.
Selain itu, BEI juga mengupayakan agar proses IPO dapat
berjalan dengan lancar dan transparan, sehingga dapat menarik minat investor
dari dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Beberapa perusahaan yang siap melakukan IPO diharapkan dapat menjadi perusahaan
blue chip di masa depan dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
0Komentar