| Ilustrasi Gambar LCT Cipta Jaya Harapan 99 |
Samarinda — Di tengah persaingan bisnis pelayaran yang makin ketat, satu langkah agresif dilakukan PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB). Perusahaan yang baru IPO sebulan lalu itu tiba-tiba bergerak cepat: memulai pembangunan kapal baru LCT Cipta Jaya Harapan 99, menandai dimulainya ekspansi besar-besaran yang ditargetkan mendongkrak laba bersih hingga 50% pada 2026.
Pergerakan cepat ini langsung menyita perhatian pasar. Sebab, tak banyak emiten baru yang berani mengeksekusi ekspansi dalam hitungan minggu setelah melantai di BEI. Namun PJHB memilih jalur berbeda: “langsung tancap gas”.
Pembangunan Kapal Dimulai, Ambisi Laba Dibuka
Peletakan lunas (keel laying) kapal baru dilakukan di Samarinda, Kalimantan Timur. Direktur Utama PJHB, Go Sioe Bie (Abie), menyebut momen ini sebagai fase strategis awal ekspansi jangka panjang.
“Setelah IPO, kami langsung bergerak. Ekspansi ini fondasi peningkatan pendapatan dan kapasitas layanan kami di 2025 dan seterusnya,” ujar Abie dalam keterangan resmi.
Kapal yang sedang dibangun merupakan LCT berkapasitas 2.500 DWT, didesain khusus untuk memenuhi tingginya permintaan pengangkutan alat berat, kontainer, hingga peralatan industri dari sektor pertambangan, migas, konstruksi, dan perkebunan.
Tingginya permintaan dari berbagai sektor ini menjadi alasan utama perseroan optimistis mampu mengejar pertumbuhan laba hingga 50% pada 2026.
Didanai Penuh dari Dana IPO
Pembangunan kapal tersebut merupakan bagian dari rencana tiga kapal baru yang seluruhnya dibiayai menggunakan dana IPO senilai Rp158,4 miliar.
Dengan kata lain:
-
dana publik digunakan sepenuhnya untuk aset produktif
-
kapasitas angkut perusahaan akan meningkat signifikan
-
pendapatan tambahan akan mulai terasa pada 2025 dan optimal di 2026
Abie menegaskan pembangunan kapal dilakukan dengan standar tinggi.
“Seluruh kapal dibangun dengan desain double bottom dan disiapkan untuk meraih klasifikasi tertinggi BKI A100.”
Standar tersebut penting karena posisi PJHB ingin naik kelas menjadi operator LCT premium, bukan sekadar pemain biasa di layanan transportasi kargo industri.
Permintaan Industri Melonjak, PJHB Menang Tender BP Tangguh
Salah satu faktor pendorong ekspansi agresif PJHB adalah lonjakan permintaan kapal LCT dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, perusahaan sudah memenangkan tender di proyek BP Tangguh, salah satu proyek migas terbesar di Indonesia.
Hal ini menegaskan dua hal penting:
-
PJHB dipercaya pemain besar dalam industri yang sangat ketat dalam standar keselamatan dan kualitas layanan.
-
Pipeline kontrak bertambah, menjadi fondasi pertumbuhan pendapatan menjelang 2026.
Jejaring Kuat di Kalimantan Jadi Keunggulan Tambahan
Abie menjelaskan bahwa kedekatan geografis dan jejaring pemegang saham utama, termasuk Presiden Komisaris Hero Gozali yang berasal dari Kalimantan, memberikan keuntungan tersendiri.
Selain dekat dengan pusat industri pertambangan dan energi, PJHB juga memiliki hubungan baik dengan sejumlah klien di ekosistem bisnis milik konglomerat Prajogo Pangestu, salah satunya Petrosea yang saat ini menggunakan jasa PJHB.
Saham Melonjak Usai IPO
Momentum ekspansi PJHB juga sejalan dengan pergerakan harga sahamnya. Sejak IPO pada 6 November 2025 di harga Rp330, saham PJHB kini sudah berada di kisaran Rp615.
Kenaikan hampir 87% dalam waktu dekat ini mencerminkan respons positif investor terhadap manuver cepat perusahaan.
Target 2026: Laba Bersih Naik 50%
Dengan pembangunan tiga kapal LCT berjalan paralel, PJHB memproyeksikan adanya lonjakan kapasitas angkut mulai 2025 dan dampak penuh pada 2026.
“Dengan ekspansi tiga kapal baru dan kontrak industri yang terus bertambah, kami menargetkan pertumbuhan lebih dari 50% pada 2026.”
Menurut Abie, fundamental perusahaan sudah terbentuk sejak tahun ini, sementara kapasitas baru akan memberikan dampak signifikan mulai tahun depan.
Eksekusi Cepat, Investor Percaya
Manajemen PJHB mengakui bahwa kecepatan eksekusi menjadi faktor penting yang kini mendorong kepercayaan investor. Penggunaan dana IPO untuk belanja modal, perkembangan pembangunan kapal yang berjalan sesuai jadwal, serta pipeline kontrak yang bertambah membuat PJHB mulai dilihat sebagai salah satu emiten pelayaran paling agresif—namun tetap terukur.
“Ekspansi armada ini akan menjadi motor pertumbuhan jangka panjang,” tegas Abie.
PJHB Masuk Jalur Pertumbuhan
Dengan strategi ekspansi yang cepat, pembangunan kapal LCT premium, hingga target kenaikan laba bersih 50% pada 2026, PJHB tengah memasuki fase penting sebagai emiten baru di BEI.
Tahun 2026 akan menjadi tahun pembuktian apakah ekspansi besar-besaran ini mampu mengangkat posisi PJHB di jajaran pemain utama pelayaran logistik industri Indonesia.
0Komentar