Dalam dunia perbankan, kepercayaan adalah modal utama. Bagi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN, kepercayaan itu baru saja ditegaskan kembali oleh PEFINDO melalui peringkat idAAA dengan prospek stabil. Ini adalah peringkat tertinggi yang bisa diberikan oleh lembaga pemeringkat, menandakan tingkat kemampuan bayar utang yang sangat kuat, sekaligus mencerminkan keyakinan pasar terhadap posisi strategis BTN di sistem keuangan Indonesia.
Mengapa Bank BTN Bisa Dapat idAAA?
Alasan utama ada pada satu faktor besar: dukungan pemerintah. Sebagai bank yang sejak awal diberi mandat untuk fokus pada kredit pemilikan rumah (KPR), terutama KPR subsidi, BTN memegang peranan penting dalam program perumahan nasional. Selama bank ini terus menjadi motor penggerak akses rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah, tingkat dukungan dari pemerintah akan tetap kuat.
Tak hanya itu, PEFINDO juga menilai profil likuiditas dan fleksibilitas keuangan BTN berada pada level sangat kuat. Namun, ada dua catatan penting yang menjadi perhatian: kualitas aset yang masih di bawah rata-rata dan profitabilitas yang moderat.
Potensi Risiko Penurunan Peringkat
Meski sudah meraih peringkat tertinggi, BTN tetap harus menjaga perannya sebagai “mesin KPR subsidi”. Peringkat bisa saja diturunkan jika PEFINDO melihat ada pelemahan dukungan pemerintah. Misalnya, jika kontribusi BTN dalam mendukung program perumahan rakyat mulai berkurang. Dengan kata lain, posisi BTN sangat erat dengan kebijakan pemerintah, dan di sanalah letak kekuatan sekaligus ketergantungannya.
Struktur Pemegang Saham
Per 30 Juni 2025, struktur kepemilikan Bank BTN terdiri atas BP Danantara melalui PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) sebesar 60%, sedangkan masyarakat menguasai 40%. Pemerintah Indonesia tetap memegang satu lembar saham Dwiwarna, yang menjadi bukti bahwa kendali strategis atas BTN tetap berada di tangan negara.
Relevansi bagi Investor Saham
Bagi investor yang memperhatikan fundamental emiten perbankan, kabar ini semakin memperkuat alasan mengapa Fundamental Saham BBTN menarik untuk dikaji lebih dalam. Peringkat idAAA menunjukkan bahwa risiko gagal bayar sangat rendah, tetapi tantangan pada kualitas aset dan profitabilitas tetap harus dicermati.
Selain itu, dukungan pemerintah baru-baru ini juga terlihat nyata melalui tambahan kuota rumah subsidi yang diberikan kepada Bank BTN. Kebijakan ini tidak hanya memperkuat peran BTN dalam sektor perumahan, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan penyaluran kredit lebih lanjut.
0Komentar