LABA Tancap Gas Gandeng Suzhou Xuran Produksi Komponen EV

Jakarta, 3 November 2025 – Emiten energi PT Green Power Group Tbk (IDX: LABA) resmi menggandeng perusahaan raksasa asal Tiongkok, Suzhou Xuran Plastic Co. Ltd, untuk membentuk anak usaha baru bernama PT Green Power Precision Indonesia (GPPI).

Langkah ini diumumkan melalui keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (3/11). Pendirian GPPI dituangkan dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 54 tanggal 28 Mei 2025, dengan lokasi operasional di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dalam struktur kepemilikan, LABA menggenggam porsi mayoritas 51% saham, sementara Suzhou Xuran Plastic Co. Ltd memegang 49% sisanya. Perusahaan asal Weitang, Suzhou, Tiongkok itu dikenal sebagai pemain lama di industri mold injection untuk produk plastik, logam, dan karet, dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun di bidang manufaktur cetakan industri.

“Pendirian anak usaha ini merupakan langkah strategis untuk memperluas rantai pasok global kami di sektor energi hijau dan kendaraan listrik,” ujar manajemen LABA dalam keterangan resminya.

GPPI akan berfokus pada produksi komponen pendukung battery pack, salah satu elemen vital dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV). Dengan kemitraan ini, LABA menegaskan ambisinya untuk memperkuat posisi di industri energi baru dan terbarukan (EBT) yang tengah tumbuh pesat di Asia Tenggara.

Langkah ini juga sejalan dengan strategi jangka panjang perusahaan yang sebelumnya telah dibahas dalam Analisa Fundamental Saham LABA, di mana ekspansi bisnis dan diversifikasi menjadi fokus utama pertumbuhan Perseroan ke depan.

Perseroan memastikan bahwa aksi korporasi ini tidak termasuk dalam kategori Transaksi Material maupun Transaksi Afiliasi, sesuai ketentuan Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020.

“Kolaborasi dengan Suzhou Xuran akan mempercepat ekspansi bisnis kami, sekaligus memperkuat kemampuan manufaktur di bidang komponen energi bersih,” lanjut manajemen.

Pendirian GPPI menandai babak baru bagi LABA yang kini semakin agresif melakukan diversifikasi bisnis, dari sebelumnya berfokus pada industri baja dan produk turunannya, menuju sektor teknologi baterai, komponen EV, dan sistem energi hijau.

Langkah ekspansif ini juga datang tak lama setelah saham LABA resmi dibuka kembali di Bursa Efek Indonesia pada 20 Oktober 2025, setelah sempat mengalami penghentian sementara perdagangan. Kembalinya saham LABA ke lantai bursa memberi sinyal positif bagi investor yang menantikan arah baru transformasi bisnis Perseroan.

Dengan kemitraan strategis bersama Suzhou Xuran dan pendirian GPPI, LABA mempertegas komitmennya untuk menjadi pemain penting di rantai pasok komponen kendaraan listrik, baik di pasar domestik maupun global.